Yuk, Kenali Modus Penipuan Menggunakan Social Engineering!

Belakangan ini kejahatan siber atau ciber crime sering dialami oleh banyak orang. Salah satu yang sering dialami adalah modus penipuan menggunakan social engineering.

Ada beberapa anggapan yang salah mengenai kejahatan siber ini. Banyak orang yang menganggap bahwa kejahatan siber ini hanya dilakukan oleh hacker. Padahal saat ini kebanyakan kejahatan siber disebabkan oleh rekayasa sosial atau social engineering. Social engineering a atau rekayasa sosial ini adalah sebuah penipuan dimana mereka mempengaruhi psikologis korban dengan membuat kita merasa bahagia atau ketakutan sehingga kita memberitahukan tentang rekening kita kepada para fraudster. Nah, ada dua modus penipuan seperti ini yang sedang marak. Apa saja? Yuk, kita bahas!

1. Modus penipuan menggunakan social engineering adalah dengan menginfokan adanya perubahan tarif transfer bank

Modus pertama adalah dengan memberitahukan bahwa ada perubahan tarif transfer bank. Modus ini biasanya mereka berpura-pura menjadi seorang pegawai bank dan memberitahukan kepada mereka bahwa ada perubahan tarif transfer. Lalu mereka akan mengirimkan link yang harus diisi korban ataupun tautan formulir untuk mengisi data berupa PIN, OTP, dan password kamu.

2. Menawarkan untuk menjadi nasabah prioritas

Modus kedua adalah dengan menawarkan untuk menjadi nasabah prioritas. Mereka biasanya akan menawarkan iklan upgrade untuk menjadi nasabah prioritas dengan menawarkan segudang rayuan promosi kepada si korban.

Lalu, jika si korban berhasil dirayu, maka mereka akan meminta data pribadi korban, seperti Nomor kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, dan password kamu.

3. Membuat akun layanan konsumen palsu

Jenis modus penipuan yang ketiga adalah dengan membuat akun layanan konsumen yang palsu. Biasanya mereka akan membuat akun media paslu untuk bank tertentu. Lalu ketika ada konsumen yang mengeluh mengenai suatu hal, mereka akan menghubungi akun media sosial tersebut. Nah, pelaku akan mencoba membantu dengan mengirimkan website palsu agar si korban mengirimkan tentang data pribadinya.

Itulah tadi dua modus penipuan menggunakan social engineering yang sedang marak di masyarakat. Oleh karena itu, kamu harus lebih waspada saat ini. Hindarilah untuk memberitahukan hal-hal penting yang berkaitan dengan rekening yang kamu miliki.