Yuk Kita Pahami Dengan Baik Perihal Body Image

Bahasan polusi visual jadi ramai di sosial media sejak cuitan seorang influencer di Twitter yang cukup mengundang kontroversi. Ia mengomentari perempuan lain yang datang ke gym untuk berolahraga dengan pakaian minim dengan sebutan polusi visual. Kata ini merujuk pada pemandangan yang tidak mengenakkan bagi penglihatan influencer tersebut terkait bagian-bagian tubuh yang terekspos karena pakaian olahraga yang minim. Bagian tubuh yang tidak mulus dan berwarna lebih gelap jadi bahasan di utamanya. 

Komentar dari netizen cukup beragam. Ada yang menganggap cuitan tersebut adalah bagian dari hak untuk beropini di akun pribadi. Namun ada juga yang tidak setuju karena cuitan ini termasuk tindakan body shaming di ruang publik meskipun nama orang yang dimaksud tidak disebut. Ada juga netizen yang urun pendapat kalau nge-gym atau berolahraga jadi salah satu usaha untuk merawat tubuh dan membangun citra tubuh yang positif.

Emang apa sih yang dimaksud tentang citra tubuh atau body image itu?

Citra tubuh (body image) adalah persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang terhadap tubuhnya sendiri. Citra tubuh seseorang bisa positif dan negatif yang berhubungan dengan:

  • bagaimana seseorang melihat tubuhnya
  • bagaimana perasaan seseorang terkait tubuhnya
  • bagaimana seseorang berpikir tentang tubuhnya
  • bagaimana seseorang berperilaku sesuai apa yang Ia lihat, rasakan, dan pikir terkait tubuhnya (NEDC, 2017)

Yap, citra tubuh bukan hanya soal penampilan fisik saja, tapi juga melibatkan ingatan, asumsi, dan generalisasi seseorang terhadap tubuhnya sendiri.

Citra tubuh positif: mencintai diri apa adanya

Seseorang memiliki citra tubuh yang positif ketika seseorang memiliki pandangan yang baik terhadap tubuhnya. Ketika seseorang memiliki citra tubuh yang positif, ia akan cenderung dapat menerima, mengapresiasi, dan menghargai seluruh aspek tubuh yang ia miliki termasuk kelebihan dan kekurangannya. Seseorang dengan citra tubuh seperti ini akan tetap merasa nyaman meskipun tidak sesuai dengan standar kecantikan atau kegantengan di masyarakat. 

Citra tubuh negatif: aku kurang apa ya?

Seseorang memiliki citra tubuh yang negatif ketika memiliki pandangan yang buruk terhadap tubuhnya sendiri. Citra tubuh yang negatif sering kali berkembang jika seseorang merasa bahwa penampilannya tidak sesuai dengan harapan masyarakat, keluarga, teman, dan media.

Dalam keseharian, media, teman, dan keluarga dapat mempengaruhi citra tubuh seseorang dengan mendorong pemahaman bahwa ada satu bentuk tubuh yang ideal. Gambaran tersebut seringkali tidak wajar karena sosok tubuh yang dipampang di media telah melalui ‘seleksi’ seperti tinggi semampai, warna kulit tertentu, dan ukuran bagian tubuh tertentu. Citra tubuh yang ditampilkan jadinya tidak mewakili orang-orang pada umumnya. Apa yang akan terjadi jika seseorang tidak memenuhi standar tersebut? Bisa muncul tuntutan eksternal berupa nyinyiran body shaming bahkan hingga pengucilan. Bisa juga muncul tuntutan internal karena adanya pemahaman bahwa penampilan itu menentukan nilai seseorang.

Berbagai tuntutan ini dapat mendorong seseorang merasa tidak nyaman dengan tubuhnya bahkan sampai ingin merubahnya secara tidak realistis. Kalau dengan olahraga dan diet sehat masih oke. Tapi kalau sampai ikut tidak makan berhari-hari dan olahraga berlebihan, ini yang tidak sehat guys.  Olahraga dan diet sehat itu untuk menyehatkan badan, bukan untuk memenuhi standar kecantikan.

Lalu, harus apa dong?

Standar kecantikan atau kegantengan di masyarakat mungkin akan tetap ada, tapi pahami kalau standar sosial ini tidak menentukan nilai diri kita, guys. Pahami kalau ada sesuatu yang bisa kita ubah dan ada juga yang tidak bisa diubah. Kita tidak bisa mengubah genetik kita, tapi kita bisa memilih gaya hidup dan cara berpikir kita. Dalam hal ini, pilihan yang paling mungkin untuk diambil adalah menerima tubuh kita secara positif. Berikut beberapa tipsnya:

  • Berfokus pada hal positif seperti kualitas, keterampilan, dan bakat 
  • Katakan hal-hal positif kepada diri sendiri setiap hari
  • Hindari momen-momen yang mengarah pada pembicaraan diri secara negatif
  • Menghargai apa yang dapat dilakukan tubuh, bukan bagaimana tampilannya. Misalnya tangan untuk menciptakan karya, kaki untuk berlari, dan sebagainya.
  • Berfokus pada kesehatan. Misalnya menurunkan berat badan untuk kesehatan tubuh dan pakai skincare untuk melembabkan bukan memutihkan
  • Hindari membandingkan diri dengan orang lain

Kamu juga bisa banget mendefinisikan cantik atau ganteng ala kamu. Misalnya cantik adalah ketika kamu nyaman berbicara di depan umum atau lagi mix-match style yang kamu banget.

Yang perlu diingat, membangun citra tubuh positif bukan sekali dua kali proses aja YOTers, tapi seumur hidup! Sesekali merasakan jatuh atau minder mungkin banget, tapi jangan lupa bangkit lagi yah!

 

*** Original Article by Dokter Gen Z –  doktergenz.hipwee.com

Yuk baca artikel lainnya dari Dokter Gen Z!

Ketahui Karakter Pasangan yang Berpotensi Ciptakan Toxic Relationship

Waspada Efek Kebanyakan Jajan Es Kopi: Sebuah Refleksi dari Tim #EsKopi Tiap Hari

Panduan Self Love dan Self Care Buat Gen Z di Masa Pandemi

***

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.