Jebakan Productive Procrastination: Terlihat Sibuk Padahal Penundaan?

“Belum ngerjain skripsi, yauda beresin kamar aja, gapapa kan sama-sama productive.”

YOTers pernah merasa seperti itu tidak? Menganggap bahwa menunda sesuatu hal dengan alasan melakukan hal lain lalu berdiri di bawah kata produktif padahal tidak begitu adanya?

Jika pernah itu artinya kamu sudah memasuki jebakan productive procrastination. Padanan kata ini berasal dari bahasa Inggris, terdiri atas kata produktif dan procrastination yang artinya suka menunda-nunda melakukan sesuatu. Tapi, bukannya menunda kewajiban dengan melakukan hal yang nggak berguna, ya, kamu justru melakukan sesuatu yang produktif sebagai gantinya.
Penyebabnya dari sikap productive procrastination ini adalah karena takut menghadapi kenyataan. Misal ada deadline tugas, namun menundanya dengan membaca buku, menyapu halaman, mencuci piring, mengobrol dengan teman, merapikan meja, dan hal yang berfaedah lainnya. Padahal yang kita lakukan sebenarnya tidak ada hubungan dengan pekerjaan yang akan kita selesaikan.

Contoh nyata saja, seberapa sering kita menunda mandi dengan minum dulu, ngobrol dulu, nonton dulu, olah raga dulu, seruput kopi dulu, padahal mah mandi ya tinggal mandi aja. Tidak perlu ada alasan lain untuk melakukan sesuatu hal yang inti.

 

Lalu cara agar keluar dari jebakan productive procrastination:

Pertama adalah susun agenda dan target sedikit demi sedikit. Misal hari ini kamu harus selesaikan bab 1 skripsi, atau 2 topik permasalahan di bab 4 atau 5 halaman bab 3. Bikin target yang sedikit agar skripsi kamu jalan perlahan tanpa diselingi dengan segala aktivitas produktif yang tidak ada hubungannya.
Lalu kedua, terapkan reward dan punishment. Misalnya kamu tidak mampu menyelesaikan suatu target, maka hukumannya kerjakan tugas dua kali lipat dari biasanya. Atau dengan mentraktir teman makanan ringan. Tentu punishment ini harus kamu pilih sesuai dengan kemampuan ya agar tidak merugikan diri sendiri.
Berilah reward seperti membeli makanan kesukaan untuk diri sendiri atau membeli barang yang diinginkan sejak lama. Berikan kepuasan pada diri setelah menyelesaikan tujuan utama kamu. Sehingga tidak ada waktu untuk menunda pekerjaan dan berakhir dengan melakukan hal lain yang tidak terlalu berpengaruh pada tujuanmu.
Baca artikel lain di sini:

 

Tonton video inspiratif di sini:

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini!