Apa yang Tersembunyi di Balik Gemerlapnya Industri Fast Fashion?

source: canva

Hai YOTers, sebelumnya apakah kalian sudah pernah mendengar atau mengetahui istilah “Fast Fashion”? Atau sama sekali asing belum pernah mengenal istilah tersebut? Yuk, simak pembahasan berikut!

Mengenal Fast Fashion

Fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mengkategorikan jenis pakaian yang diproduksi dalam waktu singkat dengan harga yang murah, dan terus berubah mengikuti tren yang sedang marak. Brand terkenal dalam industri fashion memproduksi hampir 52 koleksi di setiap tahunnya. Untuk mengembangkan pakaian dalam jumlah yang banyak dan dengan biaya yang murah, perusahaan-perusahaan tersebut terlibat dalam praktik yang merusak kualitas lingkungan.

Sebagian besar konsumen yang membeli produk dari perusahaan fast fashion tidak memahami dampak buruk yang ditimbulkan. Industri fashion merupakan produsen global terbesar ketiga. Hal ini menciptakan sejumlah besar emisi karbon di seluruh dunia dari proses produksi hingga distribusi.

Hampir tiga dari lima pakaian fast fashion berakhir di tempat pembuangan sampah sampai terurai. Proses manufaktur yang tidak berkelanjutan ini menyebabkan pemborosan air, pembuangan limbah tekstil ilegal, serta polusi mikroplastik. Fenomena fast fashion ini menjadi perhatian penting bagi para aktivis lingkungan mengetahui kelangkaan air yang diwaspadai akan terus meningkat.

Sejarah Fast Fashion

Sebelum zaman revolusi industri terjadi, fashion merupakan produk yang tidak terjangkau karena proses produksinya yang harus dijahit menggunakan tangan dengan sangat detail. Maka dari itu, fashion hanya dapat dimiliki oleh kalangan tertentu saja. Kemudian, pada tahun 1980, munculah peristiwa revolusi industri di mana berbagai teknologi mulai ditemukan, salah satunya yakni mesin jahit untuk proses produksi pakaian. Berawal dari sinilah proses produksi pakaian yang semula memakan waktu lama menjadi semakin, mudah, cepat, dan murah. Ditambah lagi perubahan tren fashion masa kini yang terus berganti sangat pesat dan tingkat konsumtif konsumen yang tinggi, menjadi penyebab utama mengapa fast fashion berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terlihat dari aktivitas desainer yang sebelumnya memproduksi koleksi fashion terbaru setiap enam bulan sekali, sekarang dapat memproduksi koleksi baru hanya dalam waktu satu bulan atau bahkan satu minggu saja.

Ciri-ciri fast fashion

  • Harga terjangkau karena kualitas bahan baku yang tidak terlalu diperhatikan pada saat proses produksi sehingga pakaian fast fashion cenderung tidak tahan lama dan mudah rusak.
  • Tren yang berlangsung singkat dan sesaat sehingga konsumen akan berhenti mengenakan pakaian yang ia beli beberapa waktu sebelumnya karena merasa sudah tertinggal zaman.
  • Sebagian besar diproduksi di negara berkembang, di mana pekerja industri dipekerjakan dengan sangat murah tanpa diberikan jaminan keselamatan kerja dan upah yang layak.

Dampak Fast Fashion

1. Bagi lingkungan

  • Penggunaan Air yang Berlebihan dan Pencemaran Air

Industri fashion membutuhkan sekitar 700 galon untuk memproduksi satu kemeja katun dan 2000 galon air untuk memproduksi celana jeans. Selain itu, pencelupan tekstil merupakan pencemar air terbesar kedua di dunia karena limbah tekstil dari sisa proses pencelupan tersebut seringnya dibuang ke sungai. Air limbah yang dihasilkan tersebut sangatlah beracun dan dalam beberapa kasus, tidak dapat diolah untuk dapat dikonsumsi lagi.

  • Mikrofiber Plastik dan Penggunaan Energi

Untuk mencapai harga yang murah, industri fast fashion menurunkan kualitas produk-produknya yaitu dengan menggunakan bahan polyester. Bahan ini mengandung plastik yang justru membuat pelepasan emisi karbon jauh lebih banyak dibandingkan kapas. Selain itu, plastik merupakan bahan yang sulit terurai. Apabila terurai, plastik akan mengeluarkan zat beracun yang membahayakan ekosistem laut.

2. Bagi pekerja industri

Bagi para pekerja industri, fast fashion menyebabkan budaya over-working karena perusahaan yang menginginkan untuk memproduksi pakaian yang sangat banyak dalam waktu singkat. Akibatnya, para pekerja industri ini terpaksa untuk bekerja lembur melebihi jam kerja. Selain itu, perusahaan fast fashion industry juga tidak memberi jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan yang setiap hari harus terpapar zat kimia berbahaya dari bahan-bahan tekstil. Hal ini telah menodai esensi kemanusiaan di bidang industri.

3. Bagi konsumen

Industri fast fashion menciptakan sifat boros dan budaya konsumtif di kalangan masyarakat, terutama anak muda. Tren yang berubah setiap saat menimbulkan adanya persepsi ketinggalan zaman sehingga mendorong banyak orang untuk terus membeli pakaian baru mengikuti tren yang terus berubah dalam waktu singkat.

4. Bagi hewan

Tidak jarang bagi industri fast fashion yang memproduksi menggunakan kulit binatang seperti ular, macan, dan hewan-hewan lainnya sebagai bahan baku utama yang kemudian dicampur dengan berbagai zat kimia. Hewan tersebut merupakan hewan yang dilindungi, apabila hal ini terus berlanjut maka akan menyebabkan menurunnya populasi hewan yang mengarah pada kelangkaan.

Cara Menekan Fast Fashion

Salah satu cara untuk menekan industri fast fashion adalah dengan menerapkan sustainable fashion atau slow fashion. Sustainable atau slow fashion merupakan konsep atau gaya hidup yang menjelaskan penggunaan pakaian dengan lebih bijak. Penerapan gaya hidup ini bertujuan untuk memilih pakaian yang dapat digunakan dalam waktu yang lama setelah diproduksi, memiliki kualitas yang baik dengan daya tahan tinggi, serta proses produksi yang ramah lingkungan. Contoh perilaku sustainable atau slow fashion yang dapat diterapkan adalah dengan memilih bahan pakaian yang lebih ramah lingkungan, melakukan thrift-shopping, tukar menukar baju dengan sesama pegiat slow fashion, serta mendaur ulang pakaian yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat sehingga pakaian-pakaian tersebut tidak tertimbun di tempat pembuangan sampah.

 

Referensi:

Le, N. (2020). THE IMPACT OF FAST FASHION ON THE ENVIRONMENT. Psci.Princeton.Edu. https://psci.princeton.edu/tips/2020/7/20/the-impact-of-fast-fashion-on-the-environment 

Maiti, R. (2022). Fast Fashion and Its Environmental Impacte. Earth.Org. https://earth.org/fast-fashions-detrimental-effect-on-the-environment/ 

Utami, S. F. (2022). Mengenal Fast Fashion dan Dampak yang Ditimbulkan. Zerowaste.Id. https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/mengenal-fast-fashion-dan-dampak-yang-ditimbulkan/ 

 

Penulis: Laurencia Vinsca

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.