Cara Membuat Tujuan yang Terukur

Kapan harus optimis

Untuk cara membuat tujuan yang terukur, ikuti langkah-langkah berikut:

Spesifik: Buatlah tujuan yang jelas dan spesifik, hindari tujuan yang terlalu umum atau ambigu. Pastikan tujuan tersebut menggambarkan hasil yang konkret dan dapat diukur.
Contoh yang tidak spesifik: Saya ingin menjadi lebih sukses.
Contoh yang spesifik: Saya ingin mencapai penjualan sebesar Rp 50 juta dalam tiga bulan ke depan.

Baca juga

Cara membuat tujuan

Manfaat Aktif dalam Kegiatan Kampus

Terukur: Pastikan bahwa tujuan dapat diukur dengan jelas dan memiliki kriteria yang jelas untuk menentukan apakah tujuan tersebut berhasil dicapai atau tidak.
Contoh yang tidak terukur: Saya ingin menjadi lebih baik dalam pekerjaan saya.
Contoh yang terukur: Saya ingin meningkatkan kinerja saya dalam pekerjaan dengan meningkatkan produktivitas saya sebesar 20% dalam enam bulan ke depan.

Dapat dicapai: Pastikan tujuan tersebut dapat dicapai dengan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki.
Contoh yang tidak dapat dicapai: Saya ingin memenangkan medali emas di Olimpiade dalam dua bulan ke depan tanpa latihan.
Contoh yang dapat dicapai: Saya ingin menyelesaikan 10 proyek desain grafis dalam satu bulan ke depan.

Relevan: Pastikan tujuan tersebut relevan dengan keinginan dan tujuan jangka panjang Anda.
Contoh yang tidak relevan: Saya ingin mencapai penjualan sebesar Rp 50 juta dalam tiga bulan ke depan, meskipun saya tidak tertarik dalam bisnis.
Contoh yang relevan: Saya ingin mengejar karir dalam penjualan dan ingin mencapai penjualan sebesar Rp 50 juta dalam tiga bulan ke depan untuk meningkatkan kemampuan saya dalam bidang penjualan.

Waktu: Pastikan tujuan memiliki batas waktu yang jelas untuk dicapai.
Contoh yang tidak memiliki waktu: Saya ingin meningkatkan jumlah pengikut di media sosial saya.
Contoh yang memiliki waktu: Saya ingin meningkatkan jumlah pengikut di media sosial saya sebanyak 500 orang dalam tiga bulan ke depan.