5 Ciri-ciri Ekonomi Tradisional

ciri ciri ekonomi tradisional

Ciri-ciri Ekonomi Tradisional – YOTers! Di era modern ini, kita sering mendengar tentang ekonomi global, teknologi canggih, dan pasar global yang saling terhubung. Tapi, tahukah YOTers bahwa sebelum semua itu ada ekonomi tradisional menggunakan pertukaran barang yang sederhana? Kali ini, minYOT akan mengajak YOTers untuk mengenal lebih jauh tentang ekonomi tradisional yang membedakannya dari ekonomi modern yang kita kenal sekarang. 

Baca Juga:

Dampak Globalisasi Bagi Ekonomi Dunia

Mengenal Dampak Perbedaan Kurs Mata Uang terhadap Perekonomian

5 Ciri-ciri Ekonomi Tradisional

  1. Berbasis Pertanian dan Pertukaran Barang: Ekonomi tradisional didasarkan pada pertanian dan pertukaran barang secara sederhana. Masyarakat biasanya mengandalkan tanaman dan ternak sebagai sumber utama penghidupan. 
  2. Pekerjaan Turun-Temurun: Pekerjaan dan keterampilan diwariskan dari generasi ke generasi. Masyarakat menjalankan pekerjaan yang biasanya sudah menjadi tradisi keluarga. 
  3. Sistem Barter dan Pertukaran Langsung: Pertukaran barang umumnya dilakukan melalui sistem barter, di mana barang atau jasa ditukar dengan barang atau jasa lain tanpa menggunakan mata uang. 
  4. Ketergantungan pada Alam dan Musim: Kegiatan ekonomi tergantung pada alam dan musim. Misalnya, pertanian hanya bisa dilakukan pada musim tertentu. 
  5. Komunitas yang Kuat dan Solidaritas: Masyarakat dalam ekonomi tradisional cenderung hidup dalam komunitas yang kuat dan saling mendukung. Solidaritas antaranggota komunitas sangat penting.

 

Ekonomi tradisional memiliki karakteristik dengan kehidupan dan budaya lokal. Bagaimana cara bertransaksi, melakukan pekerjaan, dan cara berdagang. Masyarakat zaman itu cenderung bergantung pada hasil alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published.