Mar
Halo, YOTers! Pasti masing-masing dari kita udah tau dong ya, bahwa teknologi zaman sekarang sudah berkembang sangat pesat? Hal-hal yang kita lakukan menjadi lebih mudah berkat teknologi, terutama terkait penggunaan media digital.
Kamu bisa membeli barang secara online, berkomunikasi dengan orang-orang di wilayah yang jauh, mencari informasi di web pencarian, dan masih banyak lagi! Untuk youth, teknologi dan internet memiliki peran yang begitu besar untuk hidup kita. Kamu pasti tidak pernah tidak menggunakan teknologi kan?
Belakangan ini, anak muda pun turut aktif berkontribusi dalam membuat ide inovatif seperti membuat komunitas jarak jauh hingga membuka akses untuk pendidikan yang berkualitas secara inklusif. Untuk mengetahui lebih lanjut teknologi dan anak muda ini, ayo kita bahas lebih lanjut!
Gimana dan Kenapa Sih Anak Muda Pakai Teknologi?
Mayoritas anak muda akan menjawab untuk internetan, akses sosial media, akses aplikasi, games, platform streaming, dll. It’s not wrong at all! Sebagai generasi yang memang sudah terpapar teknologi dari awal, pasti hidupnya memiliki hubungan yang erat dengan hal-hal digital.
Contohnya, menggunakan teknologi khususnya internet dan media sosial ini untuk mencari, membuat, ataupun membagikan foto-foto, video-video, atau artikel. Selain itu juga untuk bermain game online, berdiskusi dan berkoneksi menggunakan pesan online, mengirim email, dan khususnya untuk di masa pandemi seperti ini, sebagai media untuk pembelajaran jarak jauh.
Dalam sebuah riset yang dilakuin The Royal Children’s Hospital Melbourne di tahun 2017, mereka menemukan fakta bahwa anak muda dari rentang umur 13 hingga 18 tahun rata-rata sudah memiliki gawai dan melakukan aktivitas dengan menatap layar selama 43,6 jam per minggunya atau setara dengan 6,2 jam per harinya.
Apa artinya? Hasil riset mengindikasikan bahwa penggunaan teknologi ternyata akan memiliki dampak dari dua aspek, baik dan buruk.
Uncontrolled Use of Technology
Kamu pasti pernah mendengar kata “cyberbullying” atau “trolling” bukan? Kedua hal tersebut merupakan dua diantara banyaknya aktivitas negatif yang dilakukan di media digital. Perundungan dan argumen secara tidak wajar yang menyerang korban sangat berbahaya. Hal tersebut dapat menimbulkan efek berkepanjangan seperti kecemasan dan rusaknya kesehatan mental korban.
Ada juga satu hal yang mungkin pernah kamu rasakan entah di dirimu sendiri atau orang lain.
self-isolation.
Keadaan yang terjadi ketika terlalu banyak menghabiskan waktu untuk berinteraksi secara online dan melupakan realitas di sekelilingnya. Berinteraksi secara online artinya kamu tidak bertatap muka langsung secara fisik. Jika hal ini terus dilakukan, akan membuat suatu batasan dengan lingkungan sosial dan menciptakan perasaan seperti “terisolasi.”
How Technology Can Bring The Better of You
But, jangan takut dulu ya, karena teknologi juga punya dampak positif loh! Karena kita sebagai youth pasti sering banget untuk berkegiatan secara online, maka hal ini memungkinkan kita untuk mengakses informasi-informasi yang kita butuhkan dengan mudah.
Selain itu dengan kemungkinan yang besar untuk berkomunikasi jarak jauh secara online, berarti kita dapat mempertahankan tali pertemanan atau persaudaraan tanpa memandang jarak. That means kita bisa menaikan rasa kepemilikan dan kedekatan kita dengan teman, keluarga, maupun orang yang dicintai.
Tidak hanya kamu mendapat akses menuju informasi yang positif, kamu juga bisa menciptakan konten-konten bermanfaat untuk lingkungan media digital loh! Contohnya seperti menyebarkan informasi aktual, bermanfaat, konten inspiratif, atau motivasi. Hal ini penting karena sebagian besar pengguna media digital adalah kalangan millenials dan generasi Z.
Untuk kamu yang tertarik dengan self-development, teknologi ini juga dapat menjadi jembatan. Kamu bisa mencari kegiatan belajar seperti apa yang kamu suka, mengakses informasi terkait bakat minat, dan memunculkan potensi kita secara maksimal khususnya dengan mengikuti event, organisasi, ataupun course yang dapat mengembangkan skill kita.
Contohnya program pengembangan leadership skill yang dilaksanakan secara online seperti AFL (AIESEC Future Leader) yang dilaksanakan oleh AIESEC in Unpad. AFL merupakan program yang dilaksanakan secara daring yang bertujuan memberikan pembinaan pemuda dalam mengembangkan skill-skill penting, terutama leadership skill yang dibutuhkan oleh youth. Untuk lebih detailnya, kamu bisa cek booklet kami di bit.ly/ParticipantBookletAFL22.
Itu dia beberapa penjelasan mengenai hubungan anak muda dan teknologi. Sangat menarik bukan? Jangan lupa untuk selalu bijak dalam menggunakan teknologi ya YOTers!
Penulis : Azkia Putra Wibawa – Public Relation Staff AIESEC in Unpad 2022
