Bagaimana Bumi Memulihkan Dirinya Saat Pandemi Covid-19

Bagaimana Bumi Memulihkan Dirinya Saat Pandemi Covid-19 young on top

*Lokasi foto: Lake Tekapo New ZealandSaat pandemi Covid-19 terjadi kita semua dalam kondisi panik, kalut, sibuk dan dalam hitungan minggu ekonomi global pun runtuh. ya bukan karena krisis atau peperangan yang begitu cepat meruntuhkan tatanan ekonomi dunia dan membuat sibuk satu planet ini tapi virus yang dikenal dengan nama Covid-19. diluar sisi buruk Covid-19 ternyata ada hal baik yang terjadi menurut saya ini mungkin cara alam menegur manusia yang kerap mengabaikan keseimbangan dalam hidup. Manusia cenderung memilih mengeksploitasi daripada mengeksplorasi, menyerap maksimal daripada membagi, menekan daripada mengasihi. Alam punya caranya sendiri mengingatkan manusia dan perilakunya agar hidup dalam keseimbangan dan welas asih terhadap sesama.

Manusia yang terhubung rantai global menjadi senasib sepenanggungan, terikat solidaritas karena merasakan hal sama dan lebih terasah “rasa kemanusiaannya”. Meski banyak manusia yang demi seonggok keuntungan rela melakukan hal yang tidak baik ditengah pandemi. Saya ingin bersyukur meski ditengah cobaan berat ini bahwa bumi memulihkan dirinya dari jamahan manusia. Keserakahan manusia membuat bumi menjadi panas yang kita kenal dengan Global Warming kini bumi kembali bernapas, kajian dari Badan Antariksa Eropa ESA earth observation menunjukkan penurunan kadar emisi diberbagai belahan dunia hal ini menunjukkan bumi kembali memberikan lebih banyak kadar oksigen daripada dipaksa menelan karbondioksida.   Pasti kita merasakan udara lebih bersih, dingin dan menyegarkan dibanding hari sebelumnya dimana jutaan kendaraan menyemuti kota besar mewarnai langit biru dengan asap kendaraan. Polusi udara berkontribusi terhadap jutaan kematian di seluruh dunia setiap tahun, memperburuk penyakit kardiovaskular, dan kesehatan pernapasan.

Efek positif dari udara yang lebih bersih memberikan pertolongan singkat bagi mereka yang terkena Covid-19 untuk menghirup udara segar. di Jakarta perbaikan kualitas udara juga terjadi selain karena fenomena Study From Home dan Work From Home cuaca hujan juga turut mempengaruhinya. berbagai laporan lembaga pemantau lingkungan menyebutkan sungai menjadi jernih,  biota laut menjadi lebih banyak, langit cerah dan biru dan pemanasan bumi berkurang. Manusia modern saat ini memang perlu jeda, salah satu jeda terbaik adalah saat Alam menegur manusia karena kerusakan yang dibuatnya sehingga mengakibatkan musibah besar yang kita alami saat ini. Biarkan bumi istirahat dan bernapas sejenak sambil kita benahi hidup kita kembali.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.