Bagaimana Cara Membuat Password Yang Baik?

Isu peretasan/hacking terhadap sebuah aplikasi video call yang mengakibatkan tereksposnya data penggunanya di dark web, menambah deretan panjang layanan dan aplikasi yang perlu diwaspadai saat menggunakannya. Kita, sebagai pengguna Internet yang cerdas sudah semestinya untuk selalu paham bahwa Internet adalah dunia maya yang pada prinsipnya sama seperti dunia nyata. Di dalamnya, terdapat bermacam-macam penghuni, dari orang baik hingga orang-orang yang berniat jahat.

Nah, kejahatan di Internet yang paling sering dilakukan adalah pencurian identitas.

Apa itu?

Bayangkan jika ada seseorang yang berpura-pura menjadi kita, kemudian dia secara leluasa bisa mengambil alih semua akun yang kita miliki, lalu mendapatkan keuntungan dari aksi kejahatannya.

Kok bisa?

Identitas di Internet hanya dapat dibuktikan apabila seseorang berhasil melakukan login menggunakan username dan password yang benar. Jarang sekali layanan yang melakukan verifikasi fisik untuk mengijinkan seseorang bisa melanjutkan proses login. Jadi, selama username dan password yang dimasukkan benar, maka orang tersebut dapat mengakses layanan.

Apa yang bisa kita lakukan untuk terhindar dari korban kejahatan Internet?

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memperbarui kata sandi/password yang digunakan. Kapan terakhir kali mengganti password? 1 minggu? 1 bulan? atau bahkan tidak pernah mengganti sama sekali? Perlu diingat, peretas (hacker) selalu membekali dirinya dengan peralatan yang mampu untuk menebak password dengan cepat. Peralatan ini rutin diperbarui supaya kemampuan untuk menebak password menjadi semakin cepat dan akurat.

Bagaimana cara kerjanya?

Sebetulnya sederhana, aplikasi penebak password ini menyimpan kumpulan password/password list yang sering digunakan. Secara berkala, peretas ini akan berbagi password list dengan sesama peretas yang lain, sehingga kemampuan aplikasi penebak password ini meningkat dengan cepat. Nah, apabila password yang kita pakai ternyata ada di dalam password list ini, maka akses yang kita miliki, cepat atau lambat akan segera dikuasai oleh peretas.

Aduh, gimana dong?

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengamankan password

  1. Jangan menggunakan password yang sama di semua layanan (Facebook, Instagram, Line, Gmail, dll)
  2. Jangan mengingat password.

Lho? Kok jangan mengingat password?

Betul, logikanya begini. Kalau saya sendiri tidak tau password saya, maka peretas juga tidak tau.

Lalu? Kok saya jadi bingung?

Oke, menurut penelitian, otak manusia itu akan kesulitan menghapal karakter yang panjang, namun dapat dengan mudah mengingat pola/pattern. Maka dari itu, daripada kita susah-susah mengingat apa saja karakter password kita, lebih baik mengingat pola yang dibuat pada keyboard.

Misalnya saya akan membuat password dengan pola : KANAN 2 – BAWAH 2 – KANAN 3 – ATAS 3 – dimulai dari huruf Q

Maka hasil passwordnya adalah: qwsxcvbgt5. Coba deh perhatikan keyboardnya.

Kalau ingin lebih kuat, maka buat pola di keyboard yang lebih rumit, maka nanti hasilnya akan lebih susah ditebak.

Misalnya ini: ji90okmnbhu89ij. Password ini berbentuk lingkaran pada keyboard yang dimulai dan berakhir di huruf j.

Silakan dicoba untuk membuat pola yang lebih rumit. Mudah-mudahan ini bisa mempermudah dalam pembuatan password dan terhindar dari aksi kejahatan di Internet.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.