Bangga Total Kenal Produk Lokal

Kementerian Perindustrian mengajak anak muda dari kalangan Gen Z untuk lebih banyak membeli produk dalam negeri. Khsusunya produk manufaktur yang berkaitan dengan fesyen saat ini sudah banyak diproduksi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maupun industri kecil menengah (IKM) yang mempunyai kualitas mumpuni. Saat ini anak muda banyak yang membeli produk secara daring. Namun, mereka tak tahu apakah produk ini diproduksi di dalam negeri atau impor.

Selama ini sudah banyak pelaku manufaktur dalam negeri yang berhasil memproduksi barang berkualitas tak kalah dari produsen luar. Mulai dari produsen sepatu, tas, jam tangan, hingga pakaian bermunculan di Indonesia. Dengan adanya barang-barang tersebut, masyarakat seharusnya bisa membeli produk tersebut dibandingkan dengan barang serupa yang diimpor. Karena pembelian dari UMKM lokal bisa berdampak besar, termasuk meminimalisir Indonesia menjadi pasar barang luar negeri.

Salah satu cara agar produk UMKM lokal mau dibeli oleh masyarakat bukan hanya bagus di desain atau produknya berkualitas. Hal lain yang bisa dilakukan adalah membuat produk yang berkaitan dengan kebudayaan Indonesia. Penggunaan budaya lokal juga bisa berdampak pada penjualan di dalam negeri karena pembelinya bisa lebih bangga dengan desain yang berkaitan dengan kebudayaan daerah tersebut.

Produk yang dijual dengan menggabungkan kebudayaan memang bisa memberikan dampak pada UMKM ketika menjual sebuah barang. Namun, pemakaian filosofi tersebut harus bisa lebih baik dari yang lain. Artinya, perbedaan dengan UMKM saingan sangat mudah dilakukan, termasuk dengan memasukkan warisan atau sejarah kebudayaan pada produk. Yang harus dijalankan adalah adanya hal lebih baik dalam eksekusi membuat produk itu.