Belajar dari Brand Starbucks, Strategi Marketing yang Gak Pernah Gagal

Belajar dari brand

Siapa sih yang gak kenal dengan coffeshop yang satu ini? Saat mengunjungi mall, bandara, hotel, atau di beberapa tempat strategis lain mungkin kamu akan melihat salah satu empat ngopi dengan logo khas warna hijau alias Starbucks. 

Belajar dari brand Starbucks, kamu bisa tahu ilmu penting agar brand-mu tetap eksis di tengah gempuran pasar yang semakin beragam. Apa saja sih triknya? Yuk, ulas bersama!

 

1. Gimmick yang Unik

Meskipun gimmick seringkali di cap negatif, untuk brand yang satu ini gak juga lho. Pernahkan kamu melihat kiriman seseorang di media sosial yang menunjukkan bahwa nama mereka ternyata ditulis secara salah di cup Starbucks yang mereka terima? Atau justru kamu mengalaminya sendiri? 

Dilansir dari Daily Mail, hal ini bisa saja sebenarnya dilakukan secara sengaja. Salah eja nama tersebut bisa jadi dilakukan secara niat sehingga si pemilik akan mengunggahnya ke media sosial dan akhirnya brand mendapatkan exposure secara gratis melalui unggahan tersebut.

 

2. Logo yang Mudah Diingat

Tahukah kamu? Starbucks konsisten menggunakan logo klasik berupa ikan duyung bernama Siren. Logo ini bahkan telah mengalami perubahan sebanyak 4 kali selama 47 tahun. Konsistensi ini yang membuat brand Starbucks makin melekat.

 

Baca Juga

 

3. Promo yang Menggiurkan

Siapa sih yang gak suka adanya potongan harga alias promo? Buat para kantong pelajar tentunya hal ini sangatlah menyenangkan. Bagaimana tidak? Dengan adanya potongan harga mereka tetap bisa menikmati kopi premium ini dengan harga yang lebih terjangkau.

Starbucks sering memberikan penawaran ini melalui media sosial atau memanfaatkan layanan lainnya untuk mengirim kupon. Gak cuma itu, ada juga program loyalty seperti pemberian reward untuk pembelian tertentu sehingga mereka akan datang lagi di kemudian hari.

 

4. Kualitas yang Sebanding dengan Harga

Setelah perusahaan ini dibeli oleh Howard Schultz pada tahun 1987, Starbucks akhirnya menggunakan ide untuk menjadi tempat ketiga yang berada di antara rumah dan kantor para pelanggan mereka. 

Hal ini membuat para pelanggan mau membayar lebih bukan hanya untuk kopi premium yang mereka beli namun juga pengalaman berinteraksi bersama orang lain di tempat tersebut. Dengan adanya media sosial, kini banyak orang yang ingin menunjukkan kelas sosial mereka, salah satunya dengan nongkrong di kafe ini.

 

Belajar dari brand Starbucks, kamu bisa coba mengaplikasikannya untuk usahamu. Jangan ragu untuk memulai dan tetap semangat, ya!

 

Butuh Inspirasi?

Jika kamu ingin mendapatkan informasi dan motivasi lainnya, bisa kunjungi konten tentang self development, tips karir, dan masih banyak lagi hanya di Youtube Young On Top di bawah ini.