Belajar Memimpin dari Kapten Ri Jung Hyuk

Saya bukan penggemar drama Korea, males banget nontonnya karena ga punya energi untuk nonton drama seri yang lagi asik-asiknya nonton eh habis episodenya dan harus nyambung ke episode berikutnya. Tapi hidup kan tidak linier alias gitu-gitu aja sesekali nyoba yang baru dan pilihan jatuh ke Crash Landing On You. Saya pilih ini karena ada unsur aksinya, gak melulu soal cinta-cintaan. Tenyataaa wah banyak sekali yang bisa saya pelajari soal kehidupan di seri ini bukan hanya soal cinta dan pengorbanan yang kadang klise. Tapi soal kepemimpinan, kepercayaan, hubungan keluarga dan GRIT (ketekunan dan keuletan). Dari sekian banyak yang saya pelajari, saya tertarik dengan tokoh Kapten Ri Jung Hyuk bukan karena dia mirip saya atau mencoba mirip kayak saya (pede selangit) tapi karena sosok leadership dan ketegasannya luar biasa meski tanpa suara keras ala militer.

Dari kapten Ri Jung Hyuk, kita bisa melihat beberapa hal:

• Memimpin yang tegas tak berarti harus keras

Ketenangan kapten Ri dalam memimpin timnya yang punya karakter beragam tak membuat ia menjadi sosok pemimpin yang suka marah dan membentak demi mendisiplinkan teamnya. Cukup tatapan tajam dan sikap tegas membuat teamnya takluk dan segan ini berarti wibawa sangat penting untuk memimpin.

• Tenang di berbagai situasi

Kapten Ri yang tenang bukan berarti menunjukkan kelemahannya, meski tak banyak bicara dia mengamati dan bertindak tepat. Lalu yang lebih mengagumkan kapten Ri tak suka mengambil pujian dari tindakannya kecuali jika Yoon Se-ri yang memujinya.

• Bertanggung jawab atas tindakan teamnya

Sebagai seorang pemimpin Ri tidak menikmati pujian tetapi bertanggung jawab dan rela mengorbankan apapun demi membela timnya jika tidak bersalah, sekaligus rela menanggung resiko atas kesalahan timnya meski bukan kapten Ri yang melakukan. Ini menunjukkan bahwa pemimpin bukan hanya selalu berada di depan untuk menunjuk tetapi juga untuk bertanggung jawab.

• Beradaptasi dengan segala situasi

Lahir dari seorang pejabat berkuasa di Korut dan tinggal di Swiss sebagai mahasiswa dan pianis tak membuat ia berada di zona nyaman. Ketika ditugaskan sebagai penjaga perbatasan di desa kecil tidak membuat hatinya kecil dan sedih. Dimanapun penugasannya dijalankan dengan suka cita. Bahwa dimanapun kita berada hati kita yang membuat perbedaan bukan lokasi atau situasi. Tugas dan pekerjaan seberat apapun akan memberikan kita suatu hikmah yang mungkin tidak langsung kita rasakan tetapi bermanfaat di masa depan.

Terima kasih kapten Ri, semoga gak ada lanjutannya biar ga habis tissue di rumah buat elap air mata.