Bodoh Lebih Sukses Daripada Pintar, kok bisa?

Hai YOTers!

Berjumpa lagi dengan arek kediri. Oh iya, apakah kalian pernah mendengar “sampau kapan mau orang bodoh nanti dibodohi orang loh” atau “bodoh tuh gak ada jaminan buat sukses” dan lain sebagainya? Jangan berkecil hati Yoters, dalam analisis dan pemetaan semesta biasanya orang yang bodoh itu lebih mendapatkan peluang sukses daripada orang pintar. Masih gak percaya? Yuks simak ulasan berikut ini.

Kata “bodoh” adalah kata sifat yang menggambarkan keadaan di saat seseorang tidak menyadari sesuatu hal, tetapi masih memiliki kemampuan untuk memahaminya. Istilah bodoh dapat ditempatkan seperti dalam kalimat “Seseorang memiliki kemahiran dalam matematika, tetapi sama sekali bodoh dalam ilmu bahasa”. Namun, terkadang orang lain asal mengatakan bodoh tanpa tahu kelebihan orang bodoh itu seperti. Beriku alasannya:

  1. Gampang bersosialisasi

Orang bodoh relatif ekstrovert, mudah membaur, dan cenderung tidak memikirkan hal yang macam-macam. Berbeda dengan orang pintar relatif lebih memikirkan terlebih dahulu dan takut salah langkah baik dalam hal berbicara.

  1. Tidak malu meminta bantuan

Karena sifat yang bodoamat, orang bodoh tidak mudang gengsi hanya sekedar meminta bantuan. Berbeda dengan orang pintar yang sering merasa gengsi.

  1. Tidak malu mempromosikan diri

Orang bodoh tidak terlalu memikirkan pandangan orang lain terhadap dirinya. Sedangkan orang pintar lebih banyak overthinking dan ragu.

  1. Bereaksi

Orang bodoh biasanya lebih sering mikir “yang penting jalan dulu” entah hasilnya gagal atau berhasil itu nanti yang penting coba dan aksi. Tetapi orang pintar biasanya banyak memperhitungkan, takut mengambil keputusan, takut adanya resiko yang berujung hanya to do list.

 

So, alasan di atas bukan berarti untuk menjatuhkan si pintar dan memihak si bodoh akan tetapi point yang disampaikan agar lebih mudah dalam meraih kesuksesan. Memang tidak semua orang pintar seperti itu dan sebaliknya orang bodoh pun tidak seperti itu. Tetapi harapannya, agar kalian yang mengetahui ini dapat sebagai renungan. Entah bodoh atau pintar yang penting “bagaimana aksimu dalam meraih kesuksesan dan mengembangkan diri”. Kalau maju maka alasan di atas sebagai acuanmu, kalau tidak maka tanggung banyaknya resiko yang ada tanpa menyalahkan keadaan.

Salam YOTers!

 

Penulis: Aisya Dyva Rahmanita

Sumber image: https://pin.it/

Leave a Reply

Your email address will not be published.