Fenomena Fajar Sadboy dan Kaitannya dengan Secondary Socialization

Fajar Sadboy

Fajar Labatjo atau yang biasa disapa Fajar Sadboy kini sukses mengisi berbagai media di Indonesia. Tak hanya diundang di TV, Fajar juga laris manis diundang dalam podcast para YouTuber. Bermula dari unggahan seseorang mengenai video dirinya yang tengah menangis akibat ditinggal sang kekasih, kini Fajar banjir pundi-pundi rupiah.

Fenomena ini pun turut ditanggapi oleh dosen Sosiologi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Ali Imron. Ali berpendapat ini merupakan hal yang lumrah terjadi di usia remaja. Fase remaja memang masanya seseorang mencari jati diri dalam membangun identitas diri. Salah satunya, ketertarikan kepada lawan jenis.

“Tertarik pada lawan jenis itu salah satu cara remaja mengkonstruksi identitasnya. Masa remaja merupakan masa labil seseorang yang mudah sekali menerima informasi atau pengaruh dari luar tanpa ada pemikiran lebih lanjut atau pertimbangan lebih jauh,” jelas Ali dikutip dari laman unesa.ac.id, Senin, 16 Januari 2023.

Sejumlah pihak menilai Fajar terlalu cepat dewasa dari usianya yang masih 15 tahun. Namun, Ali mengatakan hal itu tidak bisa disalahkan karena tak terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi dan informasi yang membuat seseorang mencari jati diri secondary socialization.

 

Apa Itu Secondary Socialization?

Dikutip dari buku Bunga Rampai Sosiologi Keluarga (1999) karya T. O. Ihromi, secondary socialization atau sosialisasi sekunder adalah proses berikutnya untuk memperkenalkan individu yang telah disosialisaikan ke dalam sektor baru dari dunia obyektif masyarakatnya. Pada tahapan ini, proses sosialisasi lebih mengarah pada terwujudnya sikap profesionalisme, yaitu dunia yang bersifat lebih khusus.

 

Contoh Secondary Socialization

Berikut ini beberapa contoh secondary socialization, yaitu:

  1. Bersekolah dan bermain bersama teman-teman sekolah
  2. Mengikuti perkumpulan yang diadakan di dekat tempat tinggal
  3. Menghadiri rapat RT dan RW
  4. Bekerja sama dan berinteraksi dengan teman sebaya
  5. Mengerjakan tugas kelompok
  6. Mengikuti pelatihan atau seminar
  7. Menyapa tetangga ketika bertemu di jalan
  8. Guru mengajar muridnya di sekolah.

 

Rekomendasi Buat Kamu Baca

 

Kaitan Fenomena Fajar Sadboy dengan Secondary Socialization

Dilihat dari usianya yang masih 15 tahun, sejumlah pihak menilai Fajar terlalu cepat dewasa dari usianya. Menurut Ali Imron hal itu tidak bisa disalahkan karena itu tidak lepas dari pengaruh perkembangan teknologi dan informasi yang membuat seseorang mencari jati diri secara secondary socialization.

Dari fenomena Fajar ini, yang menarik memunculkan berbagai komentar, satu sisi ada yang menganggap bahwa sadboy yang identik dengan baper (bawa persaan) dan terlalu dalam dengan urusan cinta monyet itu justru bisa merusak generasi remaja yang lain.

Kemudian, di sisi lain ada yang bersimpati dengan nahasnya kisah Fajar. Komentar ini justru semakin menaikan rating sadboy di dunia maya. Tidak heran, para YouTuber turut menjadikan kisah Fajar sebagai bagian dari konten mereka.

 

Butuh Inspirasi?

Jika kamu ingin mendapatkan informasi dan motivasi lainnya, bisa kunjungi konten tentang self development, tips karir, dan masih banyak lagi hanya di Youtube Young On Top di bawah ini.