Hasil Manis dari Bisnis Arum Manis

Hasil Manis dari Bisnis Arum Manis

“Eh, sekarang cari arum manis di mana ya? Kayaknya udah susah deh.”

Pertanyaan tersebut menginspirasi Ryan Angkawijaya untuk mendirikan bisnis yang memiliki visi untuk memperjuangkan produk pangan budaya Indonesia, yaitu Arum Manis Tradisional. Pertanyaan sederhana tersebut terucap oleh salah satu teman Ryan saat mereka sedang ngobrol santai di bulan Januari 2017.

Dari sini lah Ryan mengawali langkah dengan melakukan riset dan validasi masalah lebih dalam. Ryan menemukan informasi dari sebuah media massa bahwa benar adanya pedagang arum manis banyak yang beralih menjadi penjual jajanan yang lebih kekinian. Hal ini dikarenakan jajanan arum manis tradisional dirasa sudah ketinggalan zaman. Ryan juga menemukan fakta dari penjual arum manis bahwa anaknya tidak mau mengikuti jejak orang tuanya untuk berjualan jajanan ini dengan alasan yang sama, yakni sudah ketinggalan zaman.

Di sisi lain, fakta bahwa mendominasinya produk pangan asing juga berpengaruh terhadap eksistensi berbagai jajanan tradisional. Hal ini yang membuat Ryan tertarik untuk menjalankan bisnis jajanan tradisional, terlebih lagi produk pangan lokal menyimpan sebuah cerita yang mendalam dan merupakan sebuah refleksi budaya bangsa. Sangat disayangkan jika keberadaannya harus menghilang.

Perjalanan ini yang membawa Ryan melahirkan Snazzy Boom dengan tujuan terbesar untuk melestarikan dan mengembangkan produk pangan lokal Indonesia agar bisa bersaing dengan produk pangan asing. Selain itu, Ryan juga percaya bahwa Arum Manis mampu memberikan kebahagiaan bagi setiap orang yang menikmatinya.

View this post on Instagram

๐—™๐—ถ๐—ป๐—ฎ๐—น๐—น๐˜† ๐—ฆ๐—ป๐—ฎ๐˜‡๐˜‡๐˜† ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ถ ๐—˜๐—ฑ๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ผ๐—ป ๐—ถ๐˜€ ๐—–๐—ผ๐—บ๐—ถ๐—ป๐—ด!โฃโฃโฃ โฃโฃโฃ Sekarang, Snazzy Boom telah hadir dengan kemasan Mini Edition loh. Tentunya ini menjadi solusi buat kamu yg ingin beli Snazzy Boom dengan harga yg lebih ekonomis.โฃโฃโฃ โฃโฃโฃ Nah buat kamu Snazzy Partner, dengan hadirnya Mini Edition ini bisa menjadi langkah kamu untuk berjualan secara massal loh.โฃโฃโฃ โฃโฃโฃ Selain bisa dijual ke teman-temanmu, Mini Edition ini bisa kamu titip jual di Kantin-Kantin Sekolah / Warung / Cafe / Restaurant di daerahmu.โฃโฃโฃ โฃโฃโฃ Di sisi lain, kalau kamu butuh Display Productnya kami juga bisa nyediain. Tenang aja, intinya kami siap buat support kamu!โฃโฃโฃ __โฃโฃโฃ โฃโฃโฃ ๐—•๐˜‚๐—ฎ๐˜ ๐—ธ๐—ฎ๐—บ๐˜‚ ๐˜†๐—ด ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ๐—ธ ๐—ด๐—ฎ๐—ฏ๐˜‚๐—ป๐—ด ๐—ฆ๐—ป๐—ฎ๐˜‡๐˜‡๐˜† ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฟ๐˜๐—ป๐—ฒ๐—ฟ ๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ต ๐—บ๐—ถ๐—น๐—ถ๐—ต ๐—ท๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ ๐—ฅ๐—ฒ๐˜€๐—ฒ๐—น๐—น๐—ฒ๐—ฟ / ๐—”๐—ด๐—ฒ๐—ป ๐—”๐—ฟ๐—ฒ๐—ฎ, ๐—ฏ๐—ถ๐˜€๐—ฎ ๐—น๐—ฎ๐—ป๐—ด๐˜€๐˜‚๐—ป๐—ด ๐—ธ๐—ผ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ธ ๐˜†๐—ฎ ๐—ธ๐—ฒ ๐—”๐—ฑ๐—บ๐—ถ๐—ป ๐—ฆ๐—ถ๐—ป๐˜๐—ฎ ๐—ฑ๐—ถ ๐—ช๐—ต๐—ฎ๐˜๐˜€๐—ฎ๐—ฝ๐—ฝ 0813 8383 9044.โฃโฃโฃ __โฃโฃโฃ โฃโฃโฃ #sweethappiness with #snazzyboomโฃโฃโฃ __โฃโฃโฃ โฃโฃโฃ #destinasijajan #laper #videomakanan #indonesianculinary #makananjakarta #jajanantradisional #kulinerjabodetabek #travelokaeats #marimakan #kulinerjakata #bikinngiler #nagih #jajananmurahmeriah #jajananunik #kulinerunik #ngemilenak #kulinerhalal #jajananindonesia #camilankekinian #camilanenak #cemilanhalal #nyemil #cemalcemil #enakbanget

A post shared by Snazzy Boomยฎ Official (@snazzyboom) on

 

Desain Kemasan Pembawa Cuan

Meskipun jajanan ini cukup populer, hal ini gak membuat penjualan Snazzy Boom langsung melesat. Bersama dengan Ahmad Zaujin Bahij (Zay) selaku Co-Founder Snazzy Boom, Ryan pernah merasakan pahitnya berjualan arum manis. Awalnya, mereka berjualan keliling dari satu sekolah ke sekolah lain. Arum manis yang dijual saat itu hanya dibungkus plastik biasa tanpa merek. Hanya 4 porsi arum manis yang terjual dari target 20 porsi. Tidak hanya itu, mereka juga sering mendapatkan penolakan dari konsumen hingga memandang bisnis mereka sebelah mata.

Penolakan demi penolakan ini justru menjadi penyemangat bagi Ryan dan Zay. Mereka melakukan evaluasi dan melakukan perbaikan, mulai dari kualitas produk, formula adonan, kemasan hingga branding. Dari evaluasi ini, mereka menyadari bahwa rasa arum manis yang mereka jual ‘berantakan’ karena tidak punya standar akibat kurang kontrol.

Setelah memperbaiki semua aspek, nama Snazzy Boom pun disematkan dan sejak Maret 2017 menjadi awal yang baru bagi bisnis arum manis ini. Tanpa diduga sebelumnya, seminggu pertama sejak Snazzy Boom dirilis, sudah ada 200 orang yang bergabung menjadi reseller dan membuat penjualan meningkat tajam, “percaya ngga percaya ya, mungkin ini yang dinamakan the power of branding,” kata Ryan dalam wawancaranya bersama Kontan di tahun 2017 lalu.

Bahkan, di 2017 lalu, Snazzy Boom bisa menjual rata-rata 10.000-15.000 kaleng tiap bulannya. Omzet yang dikantongi per bulannya bahkan bisa lebih dari Rp 100 juta.

Dari pahit dan manisnya membangun bisnis, Ryan punya pesan nih untuk YOTers, “bisnis itu tidak hanya sekadar berjualan produk dan cari untung. Lebih dari itu, pebisnis punya tanggung jawab moral juga untuk menanamkan kebaikan.”

Seru banget ya kisah Ryan dalam mendirikan Snazzy Boom. Semoga kisahnya bisa menginspirasi bagi kita semua yang sedang merintis bisnis ya!

Yuk dengerin dan tanya langsung seputar cerita Ryan dalam mendirikan Snazzy Boom di Inspira Webinarย โ€˜Berawal dari Mimpi, Jadi Bisnis Masa Kiniโ€˜ย hariย Minggu, 19 Juli 2020ย pukulย 16.00 WIB.ย Ini dia detail acaranya:

Yuk daftarin diri kamu sekarang diย youngontop.com/webinar. Cuma dengan Rp 10.000 aja kamu bisa dapetin ilmu gak terbatas dari ahlinya. Oh ya, kamu juga bisa dapetinย e-certificateย lho!

Yuk registrasi sekarang juga diย youngontop.com/webinar! Jangan lupa ajak teman, pacar, sahabat, gebetan, saudara, tetangga, semua yang kamu kenal deh pokoknya, biarย #MakinPintardiRumah!

Leave a Reply

Your email address will not be published.