KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BANYUWANGI DALAM KUMPULAN PUISI SENYUMAN LEMBAH IJEN KARYA MH. QOWIM part 1

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keberagaman. Mulai dari suku, agama, ras, budaya, adat istiadat, makanan, pakaian dan lain sebagaianya. Sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, maka meskipun berbeda-beda, Indonesia tetap satu. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Keragaman di Indonesia tentu tidak terlepas dari peran kearifan lokal yang ada di setiap daerah.

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang sudah melekat dan tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Tetapi jika melihat kondisi saat ini, kearifan lokal yang telah melekat pada masyarakat, keberadaannya semakin tergusur sedikit demi sedikit karena beberapa faktor, seperti perkembangan teknologi dan masuknya pengaruh budaya asing. Sebagai generasi muda, apa yang dapat dilakukan agar kearifan lokal tetap terjaga?

Kearifan lokal menyangkut segala hal yang ada pada sebuah daerah, karena setiap daerah memiliki keistimewaan masing-masing baik dari segi letak geografis, makanan khas, kebudayaan, serta adat yang perlu dijaga dan dilestarikan. Menjaga kearifan lokal daerah menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Upaya-upaya yang dapat dilakukan yaitu mengenalkan kearifan lokal kepada anak sejak dini, memberikan pelatihan tentang tarian daerah dan musik tradisional, serta mengenalkan sudut-sudut bersejarah yang menjadi cikal lahirnya kearifan lokal. Seperti upaya yang dilakukan seorang pengarang yang menyusun sebuah karya sastra dengan mengangkat kearifan lokal pada suatu daerah.

Karya sastra tentu terlahir dari ide-ide kreatif seorang pengarang, menyusun karya sastra yang mengangkat tentang kearifan lokal tidak mungkin tanpa suatu alasan. Seperti pada kumpulan puisi Senyuman Lembah Ijen karya MH. Qowim. Kumpulan puisi tersebut mengangkat berbagai macam kearifan lokal masyarakat di Kabupaten Banyuwangi yang banyak dihuni oleh Suku Osing yaitu penduduk asli Banyuwangi disebut sebagai Laros (akronim dari Lare Osing) atau Wong Blambangan merupakan penduduk mayoritas dibeberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi.

MQ Qowim merupakan seorang penulis yang berkelahiran di Banyuwangi. Melalui karya tersebut, beliau berupaya untuk memperkenalkan kearifan lokal yang ada di Banyuwangi kepada masyarakat luas, tidak hanya itu melalui kumpulan puisi tersebut diharapkan dapat menjadi upaya meningkatkan kecintaan dan kesadaran terhadap kearifan lokal yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Beberapa kearifan lokal dalam kumpulan puisi Senyuman Lembah Ijen meliputi: adat,makanan, tarian, mata pencaharian, dan bahasa daerah yang akan dikaji dengan cara menentukan tanda atau kode dan selanjutnya menentukan makna-makna kearifan lokal yang ada pada kumpulan puisi tersebut dengan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Banyuwangi. (Devi Vitrotun Nisak/TAN)