Keluar atau Tetap di Comfort Zone? Ini yang Harus Kamu Lakukan

Semua dari kita memiliki kelebihan dan kemampuannya masing-masing. Ada saatnya dimana kita harus keluar dari zona nyaman dan bergerak maju, dan ada saatnya untuk kita tetap berada di zona nyaman tersebut. Lalu, bagaimana kita tahu kapan waktu yang tepat untuk keluar dari zona nyaman?

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenali diri sendiri. Sebagai contoh, ada seorang mahasiswa yang baru saja selesai menjalankan masa volunteer di sebuah organisasi non profit di bidang project management sebagai project manager. Di akhir masa volunteernya, founder dari organisasi tersebut menawarkan kenaikan posisi sebagai head of project yang dilihat dari kinerja yang sangat baik dari mahasiswa tersebut. Sebelum memutuskan, mahasiswa tersebut perlu melakukan pengenalan diri dan melihat bagaimana kesempatan ke depannya jika ia mengambil atau pun tidak mengambil tawaran tersebut.

Ketika kita merasa tertantang, sanggup, dan bersedia untuk mengemban tanggung jawab yang lebih besar, maka sangat disarankan untuk keluar dari zona nyaman guna mengembangkan potensi diri secara lebih luas. Nantinya, pengalaman yang di dapatkan ini akan sangat bermanfaat untuk peningkatan karir ke depannya. Namun, ketika kita merasa masih ada hal yang perlu diperbaiki, dikembangkan, dan merasa belum begitu sanggup untuk mengemban tanggung jawab baru, maka sangat disarankan untuk tidak mengambil tawaran tersebut. Perlu diperhatikan pula seberapa baik jika kesempatan tersebut kita tolak dan kita terima agar tidak menghalangi jalan menuju kesuksesan. Jangan sampai salah dalam mengambil keputusan.