Kenapa Harus Tetap Bersyukur di tengah Pandemi Covid-19

Kenapa Harus Tetap Bersyukur di tengah Pandemi Covid-19 young on top

BERSYUKUR DI TENGAH PANDEMI!

“Ya elah bro kondisi sulit seperti ini apa yang mesti disyukuri.” beberapa kalimat ini saya dengar dari beberapa teman yang usaha, bisnis, atau jasa yang susah mendapat klien. Masa sulit seperti ini rasanya agak sulit menemukan orang seringkali mengucap syukur kecuali mungkin yang bisnisnya malah melambung karena kondisi saat ini.

Bagi saya justru ini masa kita harus banyak bersyukur, karena kita kerap melupakan hal hal kecil yang berarti dalam kehidupan saat kita menjalani kesibukan sehari hari, biasanya kita hanya bersyukur dan merayakan hal hal besar saja. Apalagi banyak orang suka larut dalam pujian untuk pencapaian besar padahal dibalik semua itu ada team yang bekerja keras dan berkontribusi banyak dalam suatu kesuksesan. Saat kehidupan berubah akibat pandemi Covid-19 kita malah cenderung mengisi energi negatif dalam diri, bahkan ada yang menyalahkan berbagai pihak dengan dalih apapun padahal selalu ada sisi baik yang terjadi dalam keadaan apapun.

Jika sebelumnya kita harus pergi pagi sekali baik untuk sekolah, kuliah, kekantor, bertemu klien kini kita bisa berkumpul dan sarapan bersama keluarga dengan apapun yang kita miliki. bisa bercengkrama dengan keluarga menjadi barang mahal bagi orang yang tinggal diperkotaan atau urban area saat ini. Alam pun memulihkan dirinya kualitas udara menjadi lebih baik. Ada hal lain yang patut kita syukuri yakni solidaritas, kesetiakawanan dan gotong royong muncul di situasi seperti ini. Ketika banyak orang terdampak secara ekonomi dan kesehatan, publik langsung tergerak untuk membantu dan mendonasikan apa yang mereka punya. Indonesia memang terkenal sebagai negara dermawan sedunia menurut Charity Aid Foundation dalam World Giving Index 2018 hal ini juga dibuktikan saat pandemi Covid-19, warga +62 langsung turun membantu dengan apa yang mereka punya. Ini sangat patut kita syukuri bahwa kita dieratkan oleh persaudaraan karena peristiwa ini kita kesampingkan perbedaan politik dan SARA untuk kemanusiaan. Penulis yakin kita bisa tetap optimis dan realistis terhadap keadaan maka kita akan menularkan semangat positif bagi orang lain.

Selalu mulai dari hal kecil, lakukan secara rutin sehingga menjadi kebiasaan baik, tingkatkan menjadi suatu pola hidup. Nelson Mandela pernah berujar  “Ketika kita membiarkan cahaya kita sendiri bersinar, kita secara tidak sadar memberi izin orang lain untuk melakukan hal yang sama.” jadilah lilin diruangan yang gelap.

Baca Juga YOTers!

Kenali 5 Tanda Kamu Lelah Mental, Jangan Disepelekan Ya