Kenapa kamu tidak bisa untuk selalu Bahagia?

 

Apa itu emosi?

Emosi adalah respon yang mencul terhadap suatu hal dengan melibatkan pengalaman, perilaku, dan fisiologis atau dapat dikatakan bahwa emosi merupakan suatu respon terhadap hal yang sedang terjadi pada kita. Emosi berlangsung secara cepat dan otomatis.

Menurut psikolog Paul Ekman, manusia memiliki 6 emosi dasar yaitu bahagia, sedih, marah, takut, jijik, terkejut.

 

Apa itu manajemen emosi?

Manajemen emosi adalah kemampuan untuk memahami, menerima, mengontrol, dan mengekspresikan emosi yang muncul secara natural sebagai bentuk respon terhadap suatu hal.

Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengendalikan atau mengelola emosi.

 

Lalu, apakah YOTers sering “memaksa” untuk selalu bahagia?

Kalau iya, pasti rasanya melelahkan ya?

Kenapa sih YOTers hanya ingin merasakan bahagia tanpa sedih, takut, atau marah?

Ah, masa karena masalah kecil aja nangis

Kok marah-marah terus sih?

Kira-kira aku bisa lulus tahun ini gak ya?

Padahal tiap emosi yang muncul itu wajar untuk kita rasakan loh!

Kenapa emosi perlu dikenali dan dikendalikan?

  1. Emosi yang kita rasakan memberikan pesan penting

Kita ambil contoh, ketika YOTers mengatakan “kira-kira aku bisa lulus tahun ini gak ya?” pada diri sendiri, maka:

Emosi yang muncul adalah takut

Penyebab emosi itu muncul karena merasa kurang maksimal mengerjakan tugas akhir

Yang HARUS dilakukan adalah memperbaiki pola pikir, sehingga YOTers dapat mempersiapkan dan mengerjakan tugas akhir dengan maksimal.

 

Bagaimana kalau emosi takut itu tidak dapat dikendalikan dengan baik?

Yang terjadi adalah YOTers tidak dapat mengerjakan tugas akhir dengan maksimal karena rasa takut itu berhasil untuk mengendalikan diri kamu.

Pastinya YOTers tidak mau hal itu terjadi kan?

 

  1. Menolak perasaan tidak nyaman cenderung membuat kita tidak berkembang

Kita ambil contoh, ketika YOTers mengatakan “aku harus kuat, gaboleh nangis” pada diri sendiri, maka pada saat ini kamu sedang menolak rasa sedih itu muncul, walau hanya sebentar. Apakah ketika kamu nangis, artinya kamu adalah orang yang lemah?

Ketika YOTers menolak untuk merasakan emosi sedih tersebut, emosi itu akan semakin meluap seiring berjalannya waktu sampai berada disuatu titik luapnya dan kamu jadi merasa sulit untuk mengenal “kenapa ya aku sedih?”
Namun, ketika YOTers memilih untuk menerima emosi sedih itu, meski hanya sebentar dapat memberikan kamu untuk berpikir dan mengevaluasi permasalahan yang sedang terjadi, sehingga kamu dapat berkembang.

Semoga melalui artikel ini dapat membantu YOTers untuk mengendalikan emosi yang muncul ya!

 

Oleh: Felisya Agustina Putri Wijaya

Leave a Reply

Your email address will not be published.