Kisah di Balik Patung Sigale – Gale di Sumatera Utara

Patung Sigale-gale adalah patung tradisional yang berasal dari Sumatera Utara, Indonesia. Patung ini terbuat dari kayu dan digunakan dalam upacara adat Batak Toba yang disebut “Rambu Solo’. Patung ini digerakkan oleh seorang pengendali yang menggerakkan tali yang terhubung dengan bagian-bagian tubuh patung. Patung Sigale-gale menggambarkan seorang anak laki-laki yang menari-nari dengan gerakan yang lincah dan indah. Patung ini memiliki nilai penting dalam tradisi Batak Toba dan dianggap sebagai simbol  kehidupan yang memberikan kesenangan dan hiburan kepada masyarakat.

Lantas kisah dibalik patung Sigale-gale?

Konon pada zaman dahulu, sebuah kerajaan di Sumatera Utara yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Rahat. Raja Rahat memiliki seorang putra tunggal yang sangan dia sayangi yang bernama Raja Manggale. Pada saat itu, terjadi peperangan di kawasan perbatasan daerah kekuasaan Raja Rahat. Raja Rahat lalu mengutus putra satu-satunya sebagai panglima perang untuk meredamkan kekacauan tersebut.

Namun, yang terjadi diluar dugaan Raja Rahat. Putra satu-satunya yaitu Raja Manggale gugur dalam pertempuran itu. Mendengar kabar itu, sang Raja Rahat sangat sedih hingga jatuh sakit. Hingga pada suatu waktu datang Sibaso (Datu Perempuan) mengatakan bahwa sang raja jatuh sakit karena rindu kepada putranya.

Kemudia Sibaso menyarankan agar membuatkan patung yang mirip dengan putra sang raja yaitu raja Manggale. Sehingga dibuatlah patung yang mirip dengan putra sang raja, yaitu Raja Manggale. Proses pembuatan patung ini bukanlah hal yang mudah. Banyak ritual yang terjadi dalam pembuatan patung ini, hingga patung ini pernah dijadikan media pemanggilan roh anak Raja Rahat. Kemudian datu  Sibaso melakukan ritual dengan memainkan musik sabangunan untuk memanggil arwah Raja Manggale ke patung Sigale-gale. Melihat patung Sigale-gale tersebut bergerak mengikuti iringan musik seperti anaknya, raja Rahat pun pulih dari sakitnya.

Hingga saat ini patung Sigle-gale memiliki makna dan fungsi yang penting dalam tradisi dan budaya suku Batak Toba. Patung ini digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti upacara kematian, perkawinan, dan perayaan-perayaan penting lainnya. Selain itu, patung Sigale-gale juga dianggap sebagai lambang kekuatan spiritual dan kesuburan, serta merupakan simbol identitas suku Batak Toba.