LeadLive Session AIESEC in UI Bersama Taman Siswa Membahas Passion dan Pendidikan Alternatif

Limitasi dan ketidaksetaraan kualitas pendidikan di Indonesia, membuat sebagian dari kita kesulitan untuk menemukan passion-nya. Padahal, semua orang memiliki hak yang sama untuk mencari dan meng-explore passion mereka masing-masing.

Atas dasar kesadaran tersebut, AIESEC in UI bersama dengan Taman Siswa, mengadakan live session di akun Instagram @aiesec_ui dan berdiskusi tentang “Pursue Your Passion Through Alternative Education” pada hari Rabu (07/04/2021).

Instagram live session yang selanjutnya disebut LeadLive ini, mengundang Mochammad Risky Altaresh (Ares), Founder Taman Siswa, untuk memberikan pandangannya terkait pentingnya edukasi dalam proses mengejar passion ini. LeadLive episode kali ini juga dihadiri oleh Fadhlan Saelan, AIESECer, yang menjadi moderator di dalam diskusi.

“The importance of finding passion is the same as finding your identity,” ungkap Ares ketika membahas tentang pentingnya menemukan passion. Ares juga menyatakan bahwa untuk dapat menemukan passion, kita harus melakukan banyak eksplorasi, serta trial and error. Passion itu, sama kaya cinta, need sacrifice and consistency,” lanjut Ares.

Poster Leadlive Session (Dok AIESEC in UI)

Setiap orang membutuhkan pendidikan yang dapat mendukung proses menemukan dan mengejar passion. Di dalam dunia pendidikan Indonesia yang masih penuh dengan limitasi ini, Taman Siswa hadir sebagai platform pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang  untuk mengejar mimpi dan passion-nya tanpa melihat latar berlakang ekonomi.  Taman Siswa memungkinkan orang-orang untuk membuat kelasnya sendiri dan mengikuti kelas gratis sehingga pendidikan menjadi lebih inklusif.

We need to speak the language of our target and understanding their needs. You need to touch people’s hearts in order to make education as inclusive as possible,” ungkap Ares dalam upaya membuat edukasi menjadi lebih inklusif. Ares juga menambahkan bahwa platform edukasi seperti Taman siswa, perlu menjaga keseimbangan antara konsumen dan produsen edukasi karena untuk membuat edukasi  yang mudah diakses dan berkualitas baik dibutuhkan balance antara kedua hal tersebut.

Ketika ditanya tentang cara memulai suatu gerakan untuk menciptakan kesetaraan, Ares mengatakan bahwa konsistensi itu sangat penting. Konsistensi akan  membangun kepercayaan orang lain terhadap kita sehingga mereka mau terlibat dalam menciptakan kesetaraan itu.

Menanggapi hal tersebut, Fadhlan menambahkan bahwa AIESEC juga secara aktif mendukung kesetaraan dalam mendapatkan edukasi melalui berbagai project, seperti yang ada di  Global Volunteer. “Global Volunteer memfasilitasi pemuda untuk berperan langsung sebagai action taker untuk mendukung kesetaraan edukasi,” jelas Fadhlan (07/04/2021).

Diskusi dalam LeadLive episode ini menghasilkan kesimpulan bahwa limitasi dalam mengembangkan passion masih perlu diexplore dan improve. Untuk merevolusi sistem edukasi kita, perlu ada aksi nyata, bukan hanya dengan kata.

Selanjutnya LeadLive ini masih diramaikan oleh pertanyaan dari audience yang sangat aktif dan antusias selama sesi diskusi tersebut. Untuk mengetahui keseruanya lebih lanjut, dapat dilihat di IGTV akun resmi Instagram AIESEC in UI,  @aiesec_ui.

Contact Person :

Asti Annisa – Team Member of Community Relations AIESEC in UI 2021

(+62)896 3427 1542

astiannisa.utami@aiesec.net

Leave a Reply

Your email address will not be published.