Learn from COTTONINK: Bangun Bisnis Butuh Apa?

Cottonink adalah brand fashion kenamaan Indonesia yang sudah mendunia. Buat kamu yang lagi bangun bisnis, yuk belajar dari perjalanan brand ini!

 

Happy Tuesday! YOT boleh dong check outfit kamu ke kantor hari ini?

Apakah ada bagian dari outfit kamu yang berasal dari produk lokal? Jika iya, keren banget, kamu bisa jadi contoh buat anak muda Indonesia lainnya untuk mencintai produk dalam negeri.

Anyway, tahukah YOTers kalau banyak brand asli Indonesia yang kualitasnya gak main-main dan patut buat kita banggakan. Salah satunya adalah Cottonink, hayo siapa yang sudah punya produknya?

YOT bakal bahas tentang Cottonink, terutama tentang pelajaran bisnis yang bisa kita ambil dari brand satu ini.

 

Bangun bisnis butuh apa?

 

  1. Gigih

Cottonink dibangun oleh duo bestie Carline Darjanto dan Ria Sarwono pada tahun 2008. Kalau dihitung, brand ini sudah berdiri selama 14 tahun, wow!

Demi bisa membangun brand sebesar dan selama ini, tentu kita butuh kegigihan. Kalau misal Carline dan Ria menemui hambatan dan memutuskan untuk stop, tentu kita nggak bisa mengenakan produk karya tim Cottonink sampai hari ini.

 

  1. Tujuan yang kuat

Fyi, Carline dan Ria ini merupakan teman dekat sejak masih SMP lho YOTers! Kini Carline berperan sebagai Creative Director dan Ria sebagai Brand & Marketing Director.

Keduanya punya latar belakang pendidikan yang berbeda namun dengan tujuan yang sama. Tujuan yang sama ini mengantarkan mereka pada kesuksesan bisnis.

Another fun fact, bisnis ini dibangun dengan modal awal sebesar 1 juta rupiah, masing-masing dari mereka memberikan modal Rp 500.000.

Benar bahwa modal memang mendukung berjalannya suatu bisnis, tapi tanpa tujuan yang kuat, modal sebesar apapun nggak akan ada artinya.

 

  1. Jangan takut mencoba

Cottonink ingin menciptakan brand pakaian yang nyaman dan cocok dengan beragam warna atau gaya wanita. Keinginan ini juga sejalan dengan signature yang selalu mereka bawa, yakni casual with a twist.

Baju kasual identik dengan fleksibel dan nyaman, namun Cottonink juga menghadirkan “twist” di dalamnya agar produk mereka tetap elegan. Jadi, penampilan yang elegan tidak harus glamor.

Keberanian Cottonink ini direspon dengan baik oleh konsumen dimana sejak meluncurkan situs web untuk toko pada 2011, kunjungan terus mengalami peningkatan. Kabar baiknya lagi, pada tahun tersebut brand lokal ini berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week.

Two thumbs up for Cottonink team!

So buat kamu yang lagi bangun bisnis, jangan takut untuk bikin gebrakan baru. Produkmu harus punya identitas atau ciri khas.

 

  1. Manfaatkan perkembangan teknologi

Well, well, bangun bisnis zaman sekarang terbantu dengan adanya perkembangan teknologi, terutama berkat e-commerce dan media sosial. Nah ini dia yang harus kita manfaatkan baik-baik.

Kalau bicara tentang medsos, dulu Cottonink memakai Facebook yang sedang booming. Kerennya lagi, mereka mulai menggunakan situs web untuk jualan dan berani menggunakan Instagram, padahal waktu itu belum banyak orang yang menggunakan IG.

Sama halnya dengan Carline dan Ria, kita juga harus manfaatkan segala kemudahan yang ada untuk meningkatkan skala bisnis kita, branding, membangun relasi, kolaborasi dengan brand atau KOL dan influencer, dan berbagai kebutuhan bisnis lainnya.

 

  1. Customer-oriented

Profit dong, cuan dong, namanya juga bisnis.

Ya nggak salah juga kalau kita berpikiran seperti ini, akan tetapi dalam berbisnis kita juga berhadapan dengan para customer yang menggunakan barang atau jasa kita.

Kalau barang atau jasa kita tidak berorientasi pada kebutuhan pelanggan, siapa dong yang mau beli? Kita harus hadirkan experience yang terbaik bagi setiap pelanggan yang datang. Kepuasan para customer ini juga berperan besar dalam membentuk branding yang baik.

Cottonink berusaha menghadirkan pakaian yang ketika dipakai akan meningkatkan rasa percaya diri, mengingat setiap perempuan punya ukuran tubuh yang berbeda.

“… ketika baju sampai ke customer, mereka bisa merasa menjadi versi terbaik dirinya dan merasa PD” papar Carline sebagaimana dilansir Kompas.

 

  1. Terbuka pada kolaborasi

Bangun bisnis butuh kolaborasi juga lho! Meskipun bisnis yang kita kembangkan belum “besar-besar banget”, bukan berarti kita tidak boleh mengajukan kolaborasi.

Justru dengan kolaborasi ini kita bisa melebarkan sayap dari bisnis kita.

Nah, belajar dari Cottonink, mereka bersama dengan Unilever melakukan kampanye “Every U Does Good x Cottonink” dengan tujuan mengedukasi masyarakat tentang produksi dan konsumsi berkelanjutan atau sustainable.

 

Gimana YOTers? Seru banget kan belajar dari Cottonink tentang bangun bisnis? Intinya jangan takut untuk memulai because better late than never.

Semoga bisnis kamu semakin sukses ya!

 

Rekomendasi buat Kamu!

 

Butuh inspirasi?

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini.

 

Referensi:

LinkedIn COTTONINK (PT Cottonink Duo Kreasindo)

Kumparan Woman Kolaborasi Unilever dan CottonInk untuk Sebar Kebaikan di Indonesia