Mengatasi Masalah Dengan Kepala Dingin

Hi YOTers,

generasi milenial yang hidup dan bersosialisasi di era modern ini terkadang mudah sekali terpancing emosi, entah itu ketika melihat informasi yang tersebar, ketika mendapatkan masalah, atau ketika ada sesuatu yang tidak kita sukai terjadi dan tidak sesuai dengan prinsip kita.

untuk merespon masalah tersebut biasanya ada 2 cara, yaitu dengan logika atau perasaan. para peneliti dalam Journal of Personality and Social Physcology menyebutkan bahwa “terlepas dari perbedaan jenis kelamin, si pengguna logika ditandai sebagai orang yang rasionalis, logis, dan interpersonal dingin. sedangkan si pengguna hati adalah mereka yang emosional, feminin, dan memiliki interpersonal hangat”.

ada banyak faktor yang membuat masalah tidak kunjung selesai dengan cara yang baik, sejauh yang saya lihat biasanya karena saat menghadapi masalah tersebut kita masih punya emosional yang tinggi, emosi yang dibalas dengan emosi bukannya menemukan sebuah solusi tapi malah membuat masalah tersebut semakin besar dan runyam. kemudian, memiliki dendam, berprasangka buruk, dan main asal berasumsi sendiri dengan masalah yang terjadi tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu dan mendengarkan penjelasan dari lawan bicara kita. mungkin masih banyak lagi faktor penyebabnya dari yang saya sebutkan diatas.

seringkali kita dihadapkan dengan suatu masalah yang memerlukan keputusan secara cepat. tentunya kita dituntut untuk memikirkan solusi secara cepat dan tepat. jangan sampai kita tergesa-gesa untuk membuat suatu keputusan dalam keadaan yang emosi lalu menyesal dengan apa yang telah kita katakan atau lakukan. dalam kondisi ini, masalah bisa diatasi dengan “kepala dingin” segala keputusan harus dipertimbangkan secara bijak, lalu bagaimana caranya?

berikut ada tips yang saya terapkan dalam keseharian saya ketika menghadapi sebuah masalah yang membutuhkan keputusan secara cepat

  1. tetap tenang dalam kondisi apapun. kita tidak pernah tahu kapan masalah itu muncul, tapi kita harus tetap tenang. ketika kita tenang, kita bisa berpikir secara jernih, berbanding terbalik jika kita emosi dan mengikuti perasaan yang sedang emosi maka kita tidak bisa berpikir secara jernih.
  2. mengatur teknik pernapasan. metode ini sangat sering saya terapkan dan benar-benar ini bekerja dengan baik. tekniknya yaitu menarik napas dalam lalu hembuskan, seperti itu berulang-ulang sampai kita merasa nyaman dan emosi kita bisa lebih terkontrol, karena dengan teknik menarik napas dalam-dalam bisa menenangkan saraf di otak.
  3. berpikir positif. berpikir positif sebenarnya muncul ketika kita bisa bersikap tenang. ubahlah prasangka buruk dan main asumsi sendiri, lihat masalah dari segala sisi jangan hanya melihat dari satu sisi.
  4. berkomunikasi secara baik. seringkali seseorang emosi karena mereka tidak didengarkan, maka ada baiknya kita mendengarkan alasan dan penjelasan lawan bicara kita, pahami maksud lawan bicara bukan hanya menunggu giliran untuk bicara. setelah lawan bicara selesai, kita utarakan apa yang mau disampaikan dengan bahasa yang baik. ubahlah aura negatif menjadi aura positif agar apa yang disampaikan oleh kita tidak menyakiti lawan bicara kita.

melakukan hal-hal diatas memang sulit, apalagi kalau hanya di mulut saja tanpa di praktekan, memang harus dijadikan sebuah kebiasaan, karena tidak semua bisa berubah secara instan. sampai saat ini pun saya masih terus belajar untuk mengontrol emosi saya dan menghadapi segala masalah dengan kepala dingin.

menghadapi masalah dengan kepala dingin juga banyak manfaatnya untuk kita, diantaranya yaitu tidak berbuat gegabah, menjaga kesehatan karena kita bisa mengontrol emosi kita, membuat pikiran kita lebih jernih dan terbuka, tidak membuang tenaga yang terlalu banyak karena dengan kondisi emosi kita membuang tenaga yang banyak, dan terhindar dari perilaku provokatif yang bisa saja memancing kita untuk emosi.

semoga kita semua bisa lebih mengontrol emosi kita dengan baik, see you on top!

@rahmadeanfasa

“ketenangan membuat masalah besar mudah diselesaikan” – Harry Slyman

Leave a Reply

Your email address will not be published.