Mengenal Kesehatan Mental dan Gangguannya

Dalam kehidupan manusia terdiri dari dua unsur, yakni unsur jiwa dan unsur fisik. Dalam kesehariannya acapkali manusia terlalu berfokus pada penjagaan dan pemenuhan kebutuhan fisiknya, kemudian melupakan unsur penting lainnya yakni unsur jiwa.

Sehingga berdampak pada penjagaan kesehatan, manusia begitu serius menjaga kesehatan fisiknya, namun melupakan kesehatan jiwanya. Padahal kedua hal ini sama-sama penting, namun sepertinya karena jiwa merupakan sesuatu yang tidak bisa dilihat secara indrawi membuatnya acapkali diremehkan dan diacuhkan. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini saya mengajak teman-teman semua untuk mengenal lebih dalam mengenai kesehatan yang sering diacuhkan ini, yakni kesehatan jiwa/mental.

 

Kesehatan mental merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas dari segala bentuk gejala-gejala gangguan mental. Dengan sehatnya mental seseorang maka aspek kehidupan yang lain dalam dirinya akan bekerja secara lebih maksimal. Kondisi mental yang sehat tidak dapat terlepas dari kondisi kesehatan fisik yang baik. Sehingga dapat kita katakan bahwa keduanya berklindan untuk mewujudkan manusia yang baik. Menurut WHO, kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya.

Di dunia kesehatan, dikenal 9 macam ganguan kesehatan mental, yaitu

  • Ganguan kecemasan

Gangguan kecemasan terdiri dari gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, fobia, dan panik. Gangguan kecemasan merupakan gangguan kejiwaan yang membuat penderitanya merasa cemas dan gelisah, serta sulit mengendalikan perasaan tersebut.

Ketika mengalami gangguan kecemasan, seseorang bisa merasakan gejala berupa banyak berkeringat, detak jantung yang cepat atau dada berdebar, merasa pusing, susah berkonsentrasi, sulit tidur, serta merasa cemas dan khawatir hingga sulit menjalani aktivitas sehari-hari.

 

  • Gangguan mood

Perubahan mood yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal terjadi, apalagi jika memang ada faktor pencetusnya, misalnya stres, kelelahan, atau tekanan batin.

Namun, orang yang menderita gangguan suasana hati bisa mengalami perubahan mood atau suasana hati yang ekstrem dan dalam waktu cepat. Misalnya, dari mood yang stabil, tiba-tiba sedih, lalu sangat bahagia dan bersemangat dalam waktu yang cepat.

Jenis gangguan jiwa yang membuat suasana hati cepat berubah meliputi depresi, gangguan bipolar, dan gangguan siklotimik

 

  • Ganguan psikotik

Gangguan psikotik merupakan gangguan jiwa parah yang menyebabkan munculnya pemikiran dan persepsi yang tidak normal, misalnya penyakit skizofrenia.

Orang yang mengalami gangguan psikotik akan mengalami halusinasi, mempercayai hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi, dan bahkan mendengar, melihat, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.

 

  • Gangguan makan

Gangguan makan adalah gangguan jiwa serius yang membuat perilaku makan seseorang terganggu. Kondisi ini sering kali dapat membuat penderitanya mengalami masalah gizi, misalnya kurang gizi atau justru obesitas.

Contoh dari gangguan makan adalah anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, serta binge-eating disorder atau gangguan makan berlebihan

 

  • Gangguan obsesif 

Gangguan jiwa yang satu ini ditandai dengan adanya pikiran dan obsesi yang tidak terkendali terhadap sesuatu, sehingga mendorong penderitanya untuk melakukan suatu aktivitas secara berulang-ulang.

Orang yang menderita OCD bisa terobsesi dengan angka tertentu, misalnya angka 3. Hal ini akan membuatnya merasa perlu melakukan aktivitas tertentu, seperti mencuci tangan atau mengetuk pintu sebanyak 3 kali. Jika hal tersebut tidak dilakukan, penderita OCD akan merasa risih dan khawatir secara berlebihan.

 

  • Ganguan kepribadian

Seseorang dengan gangguan kepribadian cenderung memiliki pola pikir, perasaan, atau perilaku yang berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya. Jenis gangguan kepribadian terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu:

1. Tipe eksentrik, seperti gangguan kepribadian paranoid, skizoid, skizotipal, dan antisosial

2. Tipe dramatis atau emosional, seperti gangguan kepribadian narsistik, histrionik, dan ambang (borderline)

3. Tipe cemas dan takut, seperti gangguan kepribadian obsesif kompulsif, menghindar (avoidant), dan ketergantungan (dependen)

 

Kesehatan jiwa dan fisik saling berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung. Jiwa yang sehat mempengaruhi bagaimana kita berpikir, merasa dan berperilaku. Stres merupakan respon normal terhadap berbagai keadaan yang harus dihadapi dalam hidup. Sehingga point yang terpenting adalah bagaimana mengelola stres itu dengan baik, bukan menghilangkannya, karena itu mustahil.

Nah mungkin itu sedikit pengenalan mengenai kesehatan mental beserta gangguannya, adapun cara untuk menjaga kesehatan mental akan kita bahas dan kaji lebih dalam di lain kesempatan, hehe..