Pengaruh Agama Terhadap Kesehatan Mental

Kesehatan ialah dimana keadaan fisik, mental, dan sosial yang sehat, bukan seolah-olah keadaan tanpa penyakit atau lemah. seseorang dikatakan sehat apabila seluruh aspek dalam keadaan dirinya tidak terganggu baik tubuh, psikis maupun sosial.

Faktor yang dapat menjaga kesehatan mental seseorang yaitu: dapat mengatasi stres, menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia, serta sadar potensi yang dimiliki, dan dapat beristirahat yang cukup.

Munculnya psikologi agama tidak terlepas dari hubungan jangka panjang antara manusia dengan apa yang dianggap supranatural. Psikologi dapat diartikan sama dengan ilmu jiwa, yang secara umum ialah ilmu yang mempelajari gejala-gejala jiwa manusia yang berkaitan dengan kognisi, emosi, konasi, dan gejala campuran.

Para ahli menyimpulkan psikologi ialah ilmu yang mempelajari atau membahas gejala jiwa dan perilaku manusia sebagai gambaran kejiwaan, sikap, dan perilaku yang merupakan gejala yang dapat dilihat dan dipelajari dari kondisi mental yang abstrak.

Dapat dikatakan pula psikologi agama adalah cabang ilmu yang mengkaji dan mempelajari dampak perilaku dan keyakinan manusia terhadap agama yang dianutnya serta pengaruhnya dalam kehidupan dibawah pengaruh zamannya masing-masing.

Di samping itu, Ilmu Jiwa Agama,  mempelajari pula pertumbuhan dan perkembangan jiwa agama pada seseorang dan faktor-faktor yang memengaruhi keyakinan. Dengan kata lain, kita dapat mengatakan bahwa psikologi agama mengkaji pengaruh agama terhadap sikap dan perilaku seseorang atau mekanisme yang bekerja dalam diri seseorang.