ARTI SEBUAH KEKAYAAN    

Kekayaan adalah anugerah dalam hidup sekaligus bisa mejadi malapetaka bila disalahgunakan. Seperti sebilah pisau apabila digunakan oleh perampok pasti akan menebar kejahatan akan sangat berbeda bila digunakan oleh ibu kita di dapur untuk memotong sayuran. Uang itu netral, tidak bisa disebut sebgai sumber keburukan juga tidak selamanya menjadi sumber kebaikan.

Banyak yang berfikir tidak perlu kaya, asal hidup sehat, tiap hari bisa makan secukupnya, asal kebutuhan keluarga terpenuhi, anak-anak bisa sekolah, punya rumah rumah tempat bernaung sudah cukup. Johanes Lim dalam bukunya yang berjudul Just Do It!  Menekankan bahwa uang memang bukanlah tujuan hidup, melainkan alat atau media untuk mencapai tujuan. Membahagiakan diri sendiri, keluarga dan orang lain.

Ketika kita mempunyai uang pasti akan sangat mudah bila membantu orang lain. Coba bayangkan apabila kita tidak mempunyai uang, apakah sempat kita memikirkan mesjid reot serta panti asuhan yang masih banyak terlantar? Masih sempatkah memikirkan nasib pesantren dan madrasah kumuh tanpa penyantun? Tentu saja tidak bukan. Oleh sebab itu kita perlu menjadi kaya supaya kita menjadi orang yang bisa membantu sesama.

Menjadi pintar sebagai mahasiswa ataupun pelajar yang akan menjadi calon pemimpin di masa depan adalah sebuah tanggung jawab setiap individu. Kita memiliki tanggung jawab untuk membantu yang lainnya, untuk memajukan wilayah, untuk mensejahterakan lingkungan, salah satu yang menjadi ibadah kita adalah belajar. Iqra’ (Bacalah) membaca adalah jendela dunia dan menjadi kaya adalah adalah keharusan demi kemajuan suatu negara.

Seperti sabda Nabi Muhammad, “Kekayaan bukanlah dari banyaknya harta benda, namun yang utama adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari)

Hidup ini hanya sekali, maka pergunakan dengan baik untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Bukankah sebaik-baik manusia adalah dia yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain dan sekitar? Hidup ini sejatinya adalah memberi, memberi dan memberi. Kita harus dapat meninggalkan legacy bagi generasi selanjutnya. Jika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka manusia mati meninggalkan amal dan karya. Sehingga, saat nanti meninggalkan dunia ini, kita tersenyum bahagia dan orang lain menangis karena kehilangan. ‘Tangan di atas’ lebih mulia dibanding ‘tangan di bawah’.

Rasulullah pun mengatakan bahwa orang yang suka meminta-minta akan mendapatkan kehinaan di dunia dan di akhirat. Sepanjang sejarah pun, tidak pernah seseorang dihormati karena apa yang telah ia terima. Kehormatan adalah penghargaan bagi mereka yang telah memberikan sesuatu yang berarti bagi sekitarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa memberi adalah salah satu cara terbaik untuk mendatangkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dalam Islam namanya sedekah, yaitu menyisihkan sebagian harta yang kita miliki untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Banyak yang bisa kita berikan di dunia ini, dan jangan hanya fokus kepada pemberian materi semata. Kita bisa memberikan ilmu dengan mengajar anak-anak yang tidak mampu. Kita bisa memberikan tenaga untuk membantu pekerjaan orangtua. Kita bisa memberikan waktu menemani para kakek-nenek di panti jompo. Bahkan senyum pun bernilai ibadah. Pada intinya, “Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR. Bukhari)