Keluar dari Zona Nyaman? Perlu Nggak Ya?

Hi hi YOTers! Kamu pasti sering dengar tentang terjebak di comfort zone alias zona nyaman. Hmm.. memangnya salahkah jika kita ingin tetap berada di situasi nyaman?

 

Keluar dari zona nyaman seringkali disebutkan oleh motivator, sosok inspiratif, atau orang lain yang memberi nasihat kepada kita. Katanya, kita nggak boleh stuck di satu titik kalau ingin membawa perubahan bagi kehidupan kita. Namun ada juga yang berpendapat kalau kita sebenarnya nggak perlu struggle banget untuk keluar dari ruang yang nyaman.

Katanya, “kalau sudah nyaman, mengapa harus keluar?”

Nah, kalau sudah begini kira-kira mana yang harus kita pilih?

 

Sebelum menentukan posisi pro atau kontra terhadap zona nyaman, perlu dipahami apa sebenarnya zona nyaman tersebut.

 

Mengacu pada Walden University, zona nyaman adalah konstruksi psikologis/emosional/perilaku yang menentukan rutinitas kehidupan sehari-hari yang menunjukkan rasa aman dan akrab.

Sementara itu menurut tulisan Alasdair White, zona nyaman menunjukkan kondisi dimana seseorang menjalani kehidupannya dengan tingkat kecemasan yang netral dan melakukan tindakan dengan opsi terbatas dan risiko kecil.

 

Say yes to: keluar dari zona nyaman

 

Jika kita ingin stay, kita perlu pahami kalau zona nyaman tersebut akan stagnan, tidak ada tantangan dan pilihan untuk mengeksplorasi hal baru.

Berada terlalu lama dalam zona nyaman akan membuat seseorang takut terhadap risiko dan tidak mampu berkembang.

Keluar dari zona nyaman juga dilakukan untuk memutus rutinitas kemalasan. Merasa nyaman terlalu lama menyebabkan seseorang merasa bosan, malas, dan merasa segalanya sudah cukup.

 

Keluar dari kenyamanan = no pain no gain

 

Sederhananya, keluar dari zona nyaman adalah bentuk realisasi dari quotesno pain no gain. Jika seseorang tidak berusaha, tidak akan ada hasil yang didapatkan.

Uniknya keluar dari zona nyaman bisa menciptakan zona nyaman yang lebih besar. Ketika seseorang berani mengambil risiko dan merasakan ketidaknyamanan untuk menemukan hal baru, ia akan mengalami peningkatan skill.

Saat skill meningkat, pekerjaan yang sebelumnya dilakukan akan menjadi lebih mudah dan jangkauan pekerjaan semakin luas.

 

Ingin tetap stay dalam comfort zone

 

Jika kita ingin keluar dari si comfort zone ini, artinya kita mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki sebagai aset terbesar, sehingga merasa tidak perlu mengambil risiko mencoba hal baru.

Tetap berada dalam zona nyaman bisa menjadikan seseorang lebih percaya diri karena akumulasi pengalaman dalam suatu bidang spesifik yang digeluti terus menerus.

 

Keputusan untuk keluar dari zona nyaman atau tetap tinggal ada di tangan masing-masing. Kedua pilihan memiliki pro dan kontra tersendiri, jadi buatlah pertimbangan dengan matang.

 

Kamu Juga Bisa Baca Ini

 

Good news!

Buat kamu yang ingin mengembangkan leadership skill dan networking, Phoenix United hadir untukmu!

Phoenix United adalah Indonesian Leaders Society dimana kamu bisa mengikuti fun trips, dinner with CEOs, sampai networking party bersama dengan komunitas yang nggak hanya seru namun juga impactful.

Yuk join komunitasnya sekarang dengan klik di sini: Phoenix United Indonesia

Menangkan kesempatan dapat Smoot Electric Scooter, caranya cukup ikuti arahan sesuai poster berikut dan follow instagram @phoenixunitedid untuk stay updated.

 

 

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini.