Kerja di Luar Jobdesc? Yeay or Nay?

kerja di luar jobdesc

“Budi, tolong kamu kerjakan ini ya”

“Umm siap bos” (padahal dalam hati gerutu, ‘ini kan bukan kerjaan gue!’)

Pernah gak kamu dihadapkan dalam situasi itu? Dikasih kerjaan di luar dari job desc kamu alias di luar dari tanggung jawab kamu. Eh, sabar-sabar, jangan berapi-api gitu jawabnya. Yakin banget kok tiap dari kita itu pasti pernah dapet kerja di luar jobdesc.Tapi sebelum kita ngebahas lebih jauh, yuk kita cari tau dulu apa arti dari job desc itu sendiri.

Job desc atau job description menurut definisi dari Bureau of Law and Business Inc dalam terbitannya berjudul ‘How to Write Job Description-The Easy Way’ (1982) adalah catatan tertulis tentang tugas-tugas, tanggung jawab serta kualifikasi yang diisyaratkan untuk suatu jabatan atas dasar informasi yang diperoleh dari proses analisis jabatan. Job desc itu sendiri berfungsi untuk mengidentifikasi jabatan, memberikan batasan-batasan yang jelas serta menguraikan cakupan dan isi jabatan tersebut.

Job desc tersebut tentunya punya manfaat, yaitu:

  1. Memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugas dalam organisasi
  2. Membantu karyawan memahami tugas dan tanggung jawabnya
  3. Memberikan informasi tentang pengetahuan, pelatihan, pendidikan dan keterampilan yang dituntut untuk melaksanakan tiap pekerjaan secara lengkap dan objektif
  4. Membantu manajemen menganalisis serta menyempurnakan struktur organisasi perusahaan
  5. Dapat dijadikan pedoman dalam evaluasi jabatan dan penyusunan struktur gaji

Sementara itu, ada lima unsur dasar yang perlu ada dalam tiap uraian jabatan adalah identitas jabatan, ringkasan jabatan, uraian tugas dan tanggung jawab, tanggung jawab ke atasan (bos) dan spesifikasi jabatan. Nah, sekarang, gimana cara kita menghadapi pekerjaan di luar job desc?

Baca juga: 7 Tips Menghadapi Lingkungan Kerja Toxic

Gak Selalu Negatif

Mendapatkan pekerjaan di luar job desc tentunya bikin kita bingung, mau nerima tapi ya sebenernya ada rasa gak ikhlas, gak mau terima ya kamu mempertaruhkan profesionalitas. Tapi sebenernya kalo kamu dapet kontrak kerja, biasanya suka tertulis ‘bersedia untuk mengerjakan tugas di luar tanggung jawab yang diberikan.’ Nah terus gimana tuh ya.

Kerja di luar jobdesc itu ngga selalu merugikan kok. Jangan ambil dari sisi negatifnya, tapi coba kamu ambil dari sisi positifnya. Saat kamu diminta untuk bekerja di luar job desc kamu, tandanya bos kamu itu percaya dengan apa yang kamu kerjakan dan kamu hasilkan, makanya dia kasih pekerjaan itu ke kamu. Hmm siapa tau kerjaan ini juga jadi tes diam-diam bos kamu untuk menguji kelayakan kamu untuk mendapatkan promosi jabatan.

Selain itu, hal positif lainnya adalah kamu bisa belajar dari pekerjaan di luar job desc tersebut. Kamu tentunya bisa mengasah skill kamu kan. Kamu yang awalnya nggak mahir pakai Microsoft Excel jadi paham cara pakainya, yang awalnya gak tau cara edit foto di Adobe jadi paham sedikit juga tentang design grafis. Ini kan bisa jadi bekal gak hanya di kantormu yang sekarang, tapi juga bisa jadi bekal untuk karirmu mendatang.

Baca juga: Sering Gak Enakan, Tanda Kamu adalah Seorang People-Pleaser

Cara Menghadapinya

Ngga usah dibawa ribet dulu kalo kamu menghadapi situasi ini. Pertama yang bisa kamu lakukan adalah bertanya kepada bos kamu mengenai urgensi dari pekerjaan tersebut. Karena pastinya kamu punya tugas utama yang menjadi tanggung jawab penuhmu dan tentunya tidak boleh ditinggalkan alias jadi prioritas utama. Kamu bisa tanya pekerjaan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Kalo emang ada pekerjaan utama yang harus diselesaikan duluan, maka selesaikanlah dulu pekerjaan tersebut, baru pekerjaan di luar job desc. Tapi kalo bos kamu bilang selesaikan dulu yang di luar job desc, ya selesaikanlah dulu yang diminta sama bos kamu itu.

Kedua, tentunya harus bisa mengatur waktu untuk bisa menyelesaikan pekerjaanmu. Buat skala prioritas dari pekerjaanmu dan buatlah deadline untuk dirimu sendiri supaya bisa menyelesaikan berbagai pekerjaan tersebut tanpa harus meninggalkan satu pekerjaan dan tanpa harus mengurangi waktu istirahatmu.

Ketiga, pahami bahwa gak melulu bekerja di luar job desc itu akan merugikan kamu. Ada dua istilah dalam pengembangan karir, yaitu job enrichment dan job enlargement. Job enrichment sendiri contohnya, kamu adalah seorang jurnalis dan diminta untuk menulis artikel tentang tips karir dan kuliah. Terus kamu diminta untuk mengulas seputar teknologi. Sedangkan job enlargement sendiri contohnya, kamu seorang jurnalis yang biasa menulis artikel diminta untuk membuat ilustrasi artikelnya atau videonya. Jadi, di saat kamu diminta untuk bekerja di luar job desc, coba kamu liat dari dua sisi tersebut, karena kamu bisa memanfaatkan pekerjaan tersebut untuk menambah pengetahuan dan kemampuan.

 

Nah itu dia jawaban dari kegundahan kamu saat diminta bekerja di luar dari job desc. Inget YOTers, dibalik sisi negatif tentunya ada sisi positifnya. Jadi, jangan keki duluan ya :p

Comments are closed.