Sering Miskomunikasi? Simak 4 Tips Cegah Miskom

Miskomunikasi tidak lagi asing bagi kita. Secara umum, miskom terjadi akibat perbedaan cara menyampaikan dan menerima informasi. Jika dibiarkan, miskomunikasi akan berujung pada koordinasi yang kacau antar pihak yang terlibat, bahkan permasalahan personal.

Mengingat komunikasi meliputi proses penyampaian dan penerimaan informasi, maka dua tahap tersebut menjadi titik fokus dalam mencegah miskomunikasi. Sampaikan informasi dengan baik dan efektif, gunakan kata yang mudah dipahami. Sementara itu, sebagai penerima, dengarkan dan simak informasi sungguh-sungguh.

 

Empat tips cegah miskomunikasi

 

1.   Katakan dengan jelas dan ringkas

Sampaikan informasi secara to the point atau tidak bertele-tele. Dahulukan fokus pada proses komunikasi, jangan lakukan sambil menggunakan ponsel atau komputer.

Buat urutan informasi yang baik. Dari hal yang umum, ke hal mendetail. Buat penerima informasi memiliki gambaran awal, sehingga tidak akan kewalahan ketika mendengar penjelasan hal lebih terperinci.

 

2.   Pahami gaya berkomunikasi dari masing-masing pihak

​​​​​​​Setiap orang punya gaya berkomunikasi masing-masing. Sebagian merasa tidak senang dengan detail yang terlalu banyak, sebagian yang lain sebaliknya. Ada sekelompok orang yang lebih suka bicara langsung, menerima email atau panduan tertulis, atau melalui telepon.

Pahami perbedaan gaya tersebut dari pihak yang akan diajak berkomunikasi. Memahami gaya berkomunikasi akan membantu menyampaikan informasi lebih efektif, sesuai preferensi penerima.

 

3.   ​​Pahami bahwa alat komunikasi elektronik memiliki batasan

Sejak pandemi dan pertemuan langsung dibatasi, mengirim email dan pesan menjadi lebih sering dilakukan daripada sebelumnya. Email dan pesan bisa diterima cepat dan mudah digunakan.

Namun, ketika komunikasi tidak diiringi dengan bahasa tubuh dan perasaan, terkadang ada kata-kata yang diinterpretasikan berbeda. karenanya, gabungkan antara email, online meeting, dan komunikasi langsung untuk memaksimalkan penyampaian informasi.

 

4.   Lakukan active listening

Komunikasi melibatkan proses penerimaan informasi. Agar informasi dapat diterima dengan baik, lakukan active listening dengan mencatat dan bertanya. Active listening berarti kita tidak hanya mendengarkan, namun juga berusaha memahami apa yang disampaikan.

 

Baca Ini Juga Yuk:

 

Buat kamu yang ingin mengembangkan leadership skill dan networking, Phoenix United hadir untukmu!

Phoenix United adalah Indonesian Leaders Society dimana kamu bisa mengikuti fun trips, dinner with CEOs, sampai networking party bersama dengan komunitas yang nggak hanya seru namun juga impactful.

Yuk join komunitasnya sekarang dengan klik di sini: Phoenix United Indonesia

 

Ingin dapat lebih banyak konten tentang inspirasi, bisnis, tips karir, self-development, dan lainnya? Yuk nonton di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini.