Tips Penting Buat Kamu yang Kerja Freelance

Halo YOTers! Adakah kamu di sini yang punya side hustle sebagai freelancer? Ada beberapa tips nih dari YOT untuk kalian. Simak yuk!

 

Pekerja freelance disebut juga pekerja lepas, merupakan mereka yang bekerja berdasar kontrak jangka pendek dan dibayar sesuai proyek yang telah dikerjakan.

Nah YOTers, kalau misal kita menjadi pekerja lepas nih, kita memang dapat keleluasaan untuk mengatur jadwal, beban kerja yang dijalankan, maupun memilih klien yang diinginkan. Eits, tapi di balik kebebasan melakukan pekerjaan freelance, ada hal yang harus diperhatikan. Apa saja tuh?

 

1. Pekerjaan dan pemasukan yang tidak tetap

True, true, memang para freelancer ini bisa menentukan sendiri siapa klien atau pekerjaan yang diinginkan. Di satu sisi ini bakal menguntungkan, namun situasi yang tidak tetap ini mengakibatkan income jadi tidak tentu. Kondisi ini tentu berbeda dengan karyawan tetap yang pasti dapat penghasilan tiap bulan.

Beware saja sih dengan klien yang (semoga saja tidak ya) kurang bertanggung jawab dan seret banget kalau urusan pembayaran.

 

2. Tidak memiliki pengganti ketika sakit

Sebelum memutuskan untuk freelance, pahami bahwa tidak ada orang lain yang akan menggantikan atau melakukan back-up terhadap pekerjaan, sebagaimana dapat dijumpai pada pekerjaan tetap.

Freelancer bertanggung jawab langsung kepada klien, sehingga ia harus siap menerima konsekuensi ketika pekerjaan tidak selesai akibat kendala sakit.

 

3. Terus mencari proyek baru ketika satu proyek selesai

Tips ketiga jika ingin bekerja secara lepas adalah perlunya continuity atau keberlanjutan. Jadi setelah menyelesaikan satu pekerjaan, freelancer perlu mencari pekerjaan pengganti untuk tetap berpenghasilan. Para pekerja freelance yang sudah punya nama mungkin akan lebih mudah menemukan proyek baru.

Keunggulan freelance adalah kesempatan bertemu banyak klien dan mereka bisa menjadi koneksi yang berharga. Terus perluas jaringan dan pandai-pandailah mencari peluang lewat platform pencarian lowongan pekerjaan.

 

4. Tidak mendapat benefit yang disponsori perusahaan

Bekerja freelance biasanya tidak diikuti oleh benefit dari perusahaan seperti jaminan kesehatan dan tunjangan kepegawaian. Mengingat freelancer sifatnya self-employed, mereka akan menanggung sendiri jaminan kesehatan mereka selama bekerja.

 

5. Risiko merasa kesepian

Freelance dalam tim mungkin tidak akan merasa kesepian selama bekerja, namun kebanyakan akan bekerja secara soliter. Bagi sebagian orang bekerja sendiri dalam waktu lama bisa memicu rasa jenuh.

Tidak ada salahnya menjadi freelancer dengan kebebasan yang ditawarkan dan kemungkinan gaji yang lebih besar per pekerjaan dibanding karyawan perusahaan. Buat pertimbangan matang dan pastikan kamu benar-benar menikmati pilihanmu.

 

Rekomendasi buat Kamu Baca:

 

Buat kamu yang ingin mengembangkan leadership skill dan networking, Phoenix United hadir untukmu!

Phoenix United adalah Indonesian Leaders Society dimana kamu bisa mengikuti fun trips, dinner with CEOs, sampai networking party bersama dengan komunitas yang nggak hanya seru namun juga impactful.

Yuk join komunitasnya sekarang dengan klik di sini: Phoenix United Indonesia 

 

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini.