Yuk Berteman Dengan Kesendirian

Kesendirian seringkali dianggap sebagai musuh dari sebuah kebahagiaan dan tidak jarang pula diidentikan dengan yang namanya kesepian. Padahal banyak hal yang hanya bisa didapatkan dengan kesendirian, mulai dari menemukan jati diri, memahami setiap emosi hingga paham apa yang dibutuhkan oleh diri.
Dimasyarakat kita, kesendirian juga masih dianggap suatu hal yang negatif, mulai dari dianggap tidak memiliki teman, manusia anti-sosial hingga seseorang yang tidak bisa bergaul. Sehingga tidak heran ketika mayoritas anak-anak muda saat ini selalu cenderung untuk keluar dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya ketimbang menghabiskan waktu sendirian. Bahkan, tidak jarang seseorang yang galau, bosan, dan patah hati lebih memilih untuk langsung mencari teman yang bisa menghiburnya ketimbang menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Hal ini menunjukan bahwa kesendirian merupakan hal yang cukup dijauhi oleh anak muda kita. Sehingga tidak jarang anak muda yang tidak paham betul bagaimana identitas dirinya, berikut dengan prinsip yang ia miliki. Ia cenderung menggantungkan identitasnya kepada kelompok teman-temannya yang apabila dilingkungan buruk maka anak muda ini pun akan cenderung ikut terbawa buruk.
Apalagi jika kita coba melihatnya dari segi relationship, dimana antar kekasih saling menggantungkan kebahagiaan satu sama lain. Alhasil, bukannya memberikan dampak yang positif malah membangun suatu hubungan yang toxic. Seseorang yang belum selesai dengan dirinya sendiri acapkali cenderung posesif dan ketika hubungan itu berakhir salah satu atau keduanya rawan untuk hancur.
Krisis identitas, pergaulan yang tidak ada batas, ketidakmampuan untuk berkata tidak, dan mempertahankan lingkungan yang toxic adalah hal-hal buruk yang akan terjadi ketika seseorang tidak benar-benar bisa menikmati kesendiriannya. Ia selalu menginginkan bersama dengan orang lain, tak peduli apakah orang-orang disekitarnya memberikan pengaruh yang positif ataupun negatif.
Maka, kepada anak-anak muda saat ini, yuk mulai bangun kemampuan untuk berdamai dengan kesendirian, bahagia dengan kesendirian, dan mampu hidup serta melakukan aktivitas secara mandiri. Bukan untuk menjadi manusia individualis, melainkan untuk menjadi manusia utuh, yang paham betul akan bagaimana kualitas serta potensi dirinya sendiri.