Perubahan Kurikulum Merdeka – Kurikulum Merdeka merupakan tonggak penting dalam evolusi sistem pendidikan Indonesia. Inovatif dan berfokus pada pengembangan potensi siswa, berikut adalah 10 perpindahan signifikan dalam Kurikulum Merdeka yang mencerminkan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.
10 Perubahan Kurikulum Merdeka
Baca Juga:
1. Perubahan Kurikulum Merdeka: Fleksibilitas Kurikulum
Salah satu perubahan utama adalah adanya fleksibilitas dalam merancang kurikulum di tingkat sekolah. Ini memungkinkan sekolah untuk menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan lokal dan kondisi siswa.
2. Pentingnya Keterampilan Abad ke-21
Kurikulum Merdeka menekankan pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kreativitas, komunikasi, dan pemecahan masalah, untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang terus berubah.
3. Penilaian Formatif dan Kompetensi
Pendekatan penilaian formatif diterapkan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang kemajuan siswa, dan penilaian kompetensi menjadi fokus utama dalam mengevaluasi pencapaian siswa.
4. Kontekstual dan Relevan
Kurikulum Merdeka dirancang untuk lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, agar pembelajaran memiliki dampak langsung dalam kehidupan mereka.
5. Inklusi Nilai-Nilai Budaya Lokal
Lebih mengakomodasi nilai-nilai budaya lokal dan kearifan lokal dalam pembelajaran, memberikan ruang bagi pengakuan dan penguatan identitas budaya siswa.
6. Keseimbangan Antara Pengetahuan dan Keterampilan
Kurikulum ini menekankan keseimbangan antara pemberian pengetahuan dan pengembangan keterampilan, menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga terampil dalam kehidupan nyata.
7. Pendidikan Karakter dan Etika
Fokus pada pembentukan karakter positif dan etika, menciptakan siswa yang memiliki integritas dan moralitas dalam tindakan mereka.
8. Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas
Menggandeng orang tua dan komunitas dalam proses pembelajaran, menciptakan sinergi antara rumah dan sekolah untuk mendukung perkembangan anak.
9. Pengembangan Literasi Digital
Mengakui pentingnya literasi digital, Kurikulum Merdeka memasukkan aspek ini ke dalam pembelajaran untuk mempersiapkan siswa menghadapi era teknologi informasi.
10. Mendorong Pembelajaran Aktif
Memberikan lebih banyak ruang untuk pembelajaran aktif dan eksperiential, memungkinkan siswa belajar melalui pengalaman langsung dan interaksi langsung.
Peralihan dalam Kurikulum Merdeka mencerminkan tekad pemerintah untuk menciptakan pendidikan yang relevan, inklusif, dan mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan global. Dengan adanya perubahan-perubahan ini, diharapkan lulusan pendidikan Indonesia mampu bersaing secara global sambil tetap memelihara nilai-nilai lokal yang kaya.