Apa Efeknya Tidur dengan Lampu Menyala? Yuk, Pahami Faktanya!

menyalakan lampu saat tidur

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Tidur yang berkualitas dapat meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki sel-sel yang rusak, dan mengatur hormon-hormon yang berpengaruh pada nafsu makan, metabolisme, mood, dan fungsi kognitif. Namun, apakah Anda tahu bahwa kebiasaan tidur Anda juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, salah satunya adalah pencahayaan?

Pengaruh Cahaya terhadap Siklus Tidur

Cahaya adalah salah satu faktor yang mempengaruhi siklus tidur atau ritme sirkadian manusia. Ritme sirkadian adalah pola tidur-bangun yang diatur oleh jam biologis di dalam otak. Jam biologis ini merespons cahaya yang masuk ke mata dan mengirim sinyal ke kelenjar pineal untuk memproduksi hormon melatonin. Hormon melatonin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk membuat kita merasa mengantuk dan siap tidur.

Pada siang hari, ketika cahaya matahari terang, produksi melatonin akan menurun sehingga kita merasa segar dan berenergi. Pada malam hari, ketika cahaya matahari redup atau gelap, produksi melatonin akan meningkat sehingga kita merasa lelah dan mengantuk. Oleh karena itu, cahaya alami membantu kita untuk menjaga siklus tidur yang sehat dan teratur.

Namun, di era modern ini, kita sering terpapar oleh cahaya buatan dari lampu, gadget, televisi, dan perangkat elektronik lainnya. Cahaya buatan ini dapat mengganggu produksi melatonin dan merusak ritme sirkadian kita. Akibatnya, kita bisa mengalami kesulitan untuk tidur atau bangun di waktu yang tepat.

Dampak Buruk Tidur dengan Lampu Menyala

Beberapa orang mungkin memiliki alasan untuk tidur dengan lampu menyala, misalnya karena takut gelap, ingin membaca buku sebelum tidur, atau ingin menonton acara favorit di televisi. Namun, apakah Anda sadar bahwa kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda? Berikut adalah beberapa efek samping tidur dengan lampu menyala yang perlu Anda ketahui:

  • Meningkatkan risiko obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidur dengan lampu menyala memiliki berat badan lebih tinggi daripada wanita yang tidur dalam kegelapan. Hal ini dikarenakan cahaya dapat mengganggu produksi hormon-hormon yang berkaitan dengan nafsu makan dan metabolisme lemak.
  • Meningkatkan risiko kanker. Cahaya buatan dapat menekan produksi melatonin yang memiliki fungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Penelitian juga menemukan bahwa wanita yang tidur dengan lampu menyala memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker payudara.
  • Meningkatkan risiko depresi. Cahaya buatan dapat mengubah kadar serotonin yang berperan dalam mengatur mood dan emos1. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang terpapar cahaya alami pada siang hari dan terlalu terpapar cahaya buatan pada malam hari cenderung lebih mudah stres dan depresi.
  • Mengganggu kualitas tidur. Cahaya buatan dapat membuat otak sulit mencapai tahap tidur yang dalam dan nyenyak. Akibatnya, kita bisa merasa lelah, lesu, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan mudah tersinggung pada keesokan harinya.
  • Mempengaruhi siklus menstruasi. Cahaya buatan dapat mempengaruhi produksi hormon-hormon seksual seperti estrogen dan progesteron. Penelitian menemukan bahwa wanita yang bekerja pada shift malam atau terpapar cahaya buatan pada malam hari dapat mengalami gangguan pada siklus menstruasi mereka.

Baca Juga

Buat kamu anak muda Indonesia yang butuh bantuan biaya Pendidikan, YOT Beasiswa hadir untuk kamu!  Yuk Join YOTers dan isi form Beasiswa di sini ya: youngontop.com/yoters. Klik linknya di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published.