Jaga Kestablian Emosi Lewat Butterfly Hug, Bagaimana Caranya?

Butterfly hug

Bagi para pecinta drama korea, pasti sudah tidak asing dengan drama “it’s okay to not be okay”. Dalam drama yang menceritakan tentang isu kesehatan mental dan banyak sekali pelajaran yang dapat diambil salah satunya dalam scene dimana pemainnya melakukan butterfly hug.

Butterfly hug atau pelukan kupu-kupu merupakan bentuk stimulasi mandiri untuk meredam rasa cemas dan membuat diri menjadi lebih tenang. Metode ini dikembangkan oleh Lucina Artigas dan Ignacio Jarero ketika menolong para korban yang selamat dari badai besar di Acapulco, Meksiko pada tahun 1998.

Dalam artikel kali ini YOT akan mengajak kamu untuk mengetahui lebbih jauh mengenai butterfly hug. Let’s go!

 

Apa Manfaatnya?

Teknik ini dapat membuat pikiran menjadi tenang dan tubuh menjadi rileks, sehingga rasa cemas dan khawatir bisa bengasur-angsur mereda, begitu juga dengan gejala-gejala gangguan kecemasan lainnya.

Butterfly hug juga diketahui mampu mengatasi kecemasan pada seseorang yang mengalami PTSD atau gangguan stres pascatrauma ketika ingatan terhadap peristiwa traumatis hadir dalam pikirannya dan menyebabkan ia tertekan secara emosional.

Dalam penelitian lain juga disebutkan bahwa teknik butterfly hug yang diterapkan secara rutin dapat membuat anak yang tadinya kurang mampu memahami dan mengendalikan emosinya menjadi lebih jago dalam memahami emosi diri sendiri dan temannya, menoleransi dan menolong orang lain, serta bekerja sama.

Baca Juga:  5 Tanda Kamu Perlu ke Psikolog, Waspadai Hal Ini!

Bagaimana Cara Melakukannya?

  • Silangkan kedua tangan di depan dada. Letakkan ujung jari masing-masing tangan berada di bawah tulang selangka atau di lengan atas. Posisikan tangan senyamanmu saja, ya.
  • Tutup kedua matamu sembari mengatur napas. Jangan lupa untuk memfokuskan pikiran selama melakukan butterfly hug.
  • Lakukan gerakan menepuk-nepuk tangan secara perlahan hingga kedua telapak tanganmu terlihat seperti sayap kupu-kupu yang mengepak. Kamu bisa melakukan gerakan ini selama 30 detik atau lebih sampai kamu merasa tenang.
  • Sembari menepuk-nepuk, bernapaslah menggunakan perutmu dan rasakan semua hal yang terjadi di sekitarmu, termasuk apa yang kamu rasakan secara fisik dan emosional.
  • Bayangkan segala perasaan dan emosi yang kamu rasakan melewati dirimu dalam bentuk awan. Sadarilah bahwa mereka memang ada dan kamu tidak perlu mengubahnya.
  • Berhentilah ketika perasaan kamu sudah cukup baik dan tubuh menjadi lebih rileks.

 

Kamu bisa menggunakan metode ini untuk pertolongan pertama jika dilanda kecemasan. Caranya pun mudah sekali, kan? Jadi, apakah kamu tertarik untuk mempraktikannya?

Baca Juga:  5 Website Tes Kepribadian Gratis, Yuk Coba!

 

Butuh Inspirasi?

Jika kamu ingin mendapatkan informasi dan motivasi lainnya, bisa kunjungi konten tentang self development, tips karir, dan masih banyak lagi hanya di Youtube Young On Top di bawah ini.