Perbedaan Psikolog dan Psikiater yang Perlu Diketahui

perbedaan psikolog dan psikiater

Psikolog dan psikiater adalah dua profesi yang bergerak di bidang kesehatan mental. Keduanya sama-sama memahami cara kerja otak, emosi, perasaan, dan pikiran manusia. Namun, psikolog dan psikiater memiliki latar belakang pendidikan, pelatihan, dan penanganan yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan psikolog dan psikiater yang utama:

Pendidikan dan Pelatihan

  • Psikolog bukanlah dokter medis, melainkan tenaga ahli bidang kesehatan mental yang terlebih dahulu lulus dari program sarjana psikologi (S.Psi.). Selanjutnya, sarjana psikologi harus mengikuti program pendidikan Magister Psikologi Profesi (Mapro) selama paling tidak dua tahun untuk mendapatkan gelar Magister Psikologi dan psikolog (M.Psi., Psikolog).
  • Psikiater (Sp.KJ) merupakan dokter medis dari lulusan sarjana kedokteran yang mengambil spesialis untuk menangani masalah kejiwaan. Saat menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), calon psikiater akan mempelajari diagnosis dan pengobatan masalah kesehatan mental setidaknya selama empat tahun.

Metode Diagnosis

  • Psikolog mendiagnosis masalah yang dialami pasien lewat kepribadian, tingkah polah, perilaku dan kebiasaan, cara berbicara, serta melalui cerita yang pasien curahkan. Psikolog juga dapat merekomendasikan tes psikologis untuk menakar kondisi mental seseorang dan merekomendasikan jenis terapi yang paling efektif untuk pasiennya.
  • Psikiater mendiagnosis pasien melalui ilmu kedokteran fisik, termasuk tentang pengaruh kerja otak dan sistem saraf terhadap gangguan yang pasien alami. Tak jarang psikiater juga melakukan pemeriksaan penunjang, termasuk melalui tes darah, tes urine, serta MRI atau CT-scan untuk memindai otak bila diperlukan.

Perawatan dan Resep Obat

  • Psikolog tidak bisa meresepkan obat. Layanan pengobatan yang diberikan oleh psikolog meliputi konsultasi dan terapi psikologis (psikoterapi). Kedua perawatan ini berfokus pada hubungan antara akar dari masalah, pola pikir, dan perilaku yang perlu pasien ubah untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
  • Psikiater bisa meresepkan obat untuk terapi kesehatan mental dan emosional pasiennya. Mereka juga memberikan berbagai terapi untuk penyakit mental yang kompleks dan serius, seperti terapi elektrokonvulsif (ECT), terapi cahaya (light therapy), atau stimulasi saraf vagus (VNS).

Nah, itu dia beberapa perbedaan psikolog dan psikiater yang bisa Anda ketahui. Jika Anda merasa memiliki masalah mental, jangan ragu untuk memeriksakannya agar bisa mendapat penanganan khusus.

Baca Juga

Buat kamu anak muda Indonesia yang butuh bantuan biaya Pendidikan, YOT Beasiswa hadir untuk kamu!  Yuk Join YOTers dan isi form Beasiswa di sini ya: youngontop.com/yoters. Klik linknya di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published.