Sleepwalking, Kenali Gejalanya!

sleepwalking adalah

Sleepwalking atau somnambulism adalah suatu kondisi di mana seseorang berjalan atau melakukan aktivitas lain saat tidur. Sleepwalking biasanya terjadi pada anak-anak usia 4-8 tahun, tetapi juga bisa dialami oleh orang dewasa. Sleepwalking tidak berbahaya, tetapi bisa menimbulkan risiko cedera atau gangguan tidur.

Penyebab Sleepwalking

Penyebab pasti sleepwalking belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhinya, antara lain:

  • Faktor genetik. Sleepwalking bisa diturunkan dari orang tua atau keluarga yang memiliki riwayat sleepwalking.
  • Faktor lingkungan. Sleepwalking bisa dipicu oleh suara, cahaya, suhu, atau bau yang mengganggu tidur.
  • Faktor psikologis. Sleepwalking bisa berkaitan dengan stres, kecemasan, trauma, atau mimpi buruk.
  • Faktor fisik. Sleepwalking bisa dipengaruhi oleh kondisi kesehatan seperti demam, asma, epilepsi, atau gangguan saraf lainnya.
  • Faktor obat-obatan. Sleepwalking bisa dipicu oleh penggunaan obat-obatan tertentu seperti antihistamin, sedatif, hipnotik, atau antidepresan.

Gejala Sleepwalking

Gejala utama sleepwalking adalah berjalan atau melakukan aktivitas lain saat tidur tanpa sadar. Aktivitas yang dilakukan bisa bervariasi, mulai dari duduk di tempat tidur, membuka pintu, berbicara sendiri, hingga keluar rumah. Durasi sleepwalking bisa berkisar dari beberapa detik hingga lebih dari satu jam.

Orang yang sleepwalk biasanya tidak ingat apa yang mereka lakukan saat tidur. Mereka juga sulit dibangunkan dan bisa marah atau bingung jika dipaksa sadar. Jika berhasil dibangunkan, mereka biasanya merasa mengantuk dan tidak nyaman.

Cara Mengatasi Sleepwalking

Sleepwalking tidak memerlukan pengobatan khusus kecuali jika menimbulkan risiko cedera atau gangguan tidur yang serius. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sleepwalking adalah:

  • Menjaga kebiasaan tidur yang teratur dan cukup. Tidurlah sekitar 7-9 jam setiap malam dan hindari tidur siang yang terlalu lama.
  • Menghindari hal-hal yang bisa mengganggu tidur seperti kafein, alkohol, nikotin, atau makanan berat sebelum tidur.
  • Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang. Matikan lampu dan suara yang bisa mengganggu tidur dan pastikan pintu dan jendela tertutup rapat.
  • Mengatasi stres atau kecemasan yang bisa memicu sleepwalking. Lakukan relaksasi, meditasi, yoga, atau aktivitas lain yang bisa menenangkan pikiran dan tubuh sebelum tidur.
  • Mengamankan area sekitar tempat tidur dari benda-benda tajam, keras, atau berbahaya yang bisa menyebabkan cedera saat sleepwalking.
  • Menghubungi dokter jika sleepwalking sering terjadi, menimbulkan cedera atau gangguan tidur yang parah, atau berkaitan dengan kondisi kesehatan atau obat-obatan tertentu.

Baca Juga

Buat kamu anak muda Indonesia yang butuh bantuan biaya Pendidikan, YOT Beasiswa hadir untuk kamu!  Yuk Join YOTers dan isi form Beasiswa di sini ya: youngontop.com/yoters. Klik linknya di sin

Leave a Reply

Your email address will not be published.